Pembunuhan di Sidoarjo
Yuda Potong Rambut Usai Bunuh Mainunah
Maimunah mengejeknya dengan kata-kata yang membuatnya naik pitam.
Penulis: Miftah Faridl | Editor: Parmin
SURYA.co.id|SIDOARJO - Yuda, pembunuh Maimunah, tampak tenang saat dirilis anggota Satreskrim Polres Sidoarjo di depan awak media massa, Kamis (3/9/2015). Meski wajahnya ditutup kerpus, bahasa tubuh pria 33 tahun asal Desa Sidoklumpuk, Kecamatan Kota menunjukkan dia sangat tenang.
Surya.co.id sempat mewawancarai Yuda. Dia mengaku berkenalan dengan Maimunah setahun lalu.
"Saya kan dulu satpam di dekat gadung Rahmatul Umah. Saya ke dia di sana," aku pria yang kini bekerja di percetakan gysum itu.
Dia mengatakan, membunuh Maimunah karena tersinggung. Maimunah mengejeknya dengan kata-kata yang membuatnya naik pitam. Yuda hanya mengatakan Maimunah juga mengejek keluarganya.
Yuda membunuh Maimunah dengan cara memukul kepalanya dengan batu besar. Pukulan itu lebih dari sekali. Ada dugaan, keduanya terlibat hubungan asmara.
Yuda tak menjawab saat ditanya masalah ini. Polisi pun tak membantah adanya motif tersebut.
Usai membunuh, Yuda membersihkan lengannya yang terpercik darah Maimunah. Kemudian dia pergi ke tukang pangkas rambut di sekitar RS Siti Hajar.
"Saya pengen potong saja. Rambut saya panjang. Jadi tidak ada niatan hilangkan jejak," akunya.
Yuda ditangkap polisi di tempat kerjanya di Jalan Wolter Monginsidi. Dia karyawan pembuatan gipsum.
"Dia sedang bekerja saat kami tangkap sekitar pukul 11.45 tadi. Tersangka tak melawan dan mengakui semua perbuatannya," ujar Kasubag Humas AKP Samsul Hadi.
Dijelaskan Hadi, Yuda mengaku membunuh Maimunah lantaran tersinggung dengan ucapan ibu satu anak itu. Maimunah mengejek Yuda dan keluarganya.
"Katanya utangan, pembunuh dan kata-kata lain yang membuat tersangka naik pitam," ungkapnya.