Citizen Reporter

Ada Apa dengan Kamar 33 di Hotel Oranye ini?

dari 143 kamar yang ada di hotel berumursatu abad lebih ini, ada satu kamar penuh kisah dan keunikannya, yaitu kamar nomor 33...

Editor: Tri Hatma Ningsih
citizen/helene jeane koloway
taman hotel Oranye 

Catatan histori Helene Jeane Koloway
Pegiat literasi/mukim di Prancis, Paris

DARI beberapa monumen bersejarah yang masih tersisa di Surabaya dan terawat baik adalah Hotel Majapahit. Didirikan tahun 1910 oleh Lucas Martin Sarkies, berkebangsaan Armenia, dengan nama Hotel Oranje, dan beroperasi setahun kemudian. Sejarah panjang hotel ini begitu menarik, termasuk berganti nama sesuai sejarah dan aksi yang melibatkan hotel berumur 105 tahu ini.

Awal berdirinya disematkan nama Hotel Oranje, berganti menjadi Hotel Yamato di masa pendudukan Jepang yang beralih fungsi menjadi penjara wanita dan anak-anak Belanda sebelum mereka dikirim ke kamp di Jawa Tengah. Dan tahun 1945, dari Hotel Yamato berganti menjadi Hotel Merdeka untuk mengenang perjuangan arek-arek Suroboyo.

Usai deklarasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, residen Belanda kembali ke Surabaya dan tinggal di hotel ini. Kisah heroik pecah pada 19 September 1945 dan hotel ini menjadi saksi bagaimana arek-arek Suroboyo memperjuangkan martabat bangsa Indonesia yang telah merdeka dan nyaris direbut kembali oleh Belanda.

Bintang lima pada Hotel Majapahit sama sekali tak terlihat lewat bangunan menjulang. Justru kesederhanaan yang terlihat dengan halaman parkir hotel yang relatif kecil.

Memasuki lobi hotel, di dinding penerima tamu, tampak foto Hotel Oranje tahun 1910. Lobi hotel adalah tambahan setelah hotel ini direnovasi.

Menuju ke kamar-kamar hotel, tamu akan melewati ruang bergaya art deco dengan plafonnya yang tinggi. Inilah tempat penerima tamu di awal hotel berdiri. Kursi-kursi berinisial HO adalah kursi asli hotel ini.

Menyusuri lorong hotel dengan pilar-pilar penyanggah bercat putih, bak menyusuri lorong waktu era kolonial. Taman dengan tanaman dan pohon-pohon rindang terawat rapi. Hotel dengan 143 kamar ini didominasi warna putih dengan perabotan bergaya tradisional.

 

Misteri Kamar Nomer 33

Di antara kamar-kamar tersebut, terdapat kamar bernomer 33 yang menyimpan begitu banyak keunikan. Kamar ini  pernah dijadikan pusat komando tentara Belanda. Di kamar ini pula dilengkapi pintu darurat menuju ke perkampungan. Di kamar yang sama, tokoh arek Suroboyo, Roeslan Abdul Gani meminta penjelasan mengapa  bendera Belanda berkibar di hotel tersebut.

Puncaknya, aksi heroik perobekan bendera Belanda terjadi. Dan Roeslan Abdul Gani yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Wakil Perdana Menteri dan Duta Besar untuk PBB adalah saksi hidup peristiwa bersejarah tersebut.

Pada 1998, Cak Roes, begitu ia biasa disapa, kembali ke hotel ini untuk memasang plakat bersejarah aksi perobekan bendera yang dipasang di depan hotel sebagai monumen bersejarah.

Kamar nomoer 33 ini kini dikenal dengan nama kamar Merdeka yang merupakan kamar type suite. Memang kamar seluas 86 m2 ini tak tampak istimewa, tetapi sejarahnya tak akan pernah tergerus waktu, walau dekorasi ruangan berubah mengikuti jaman.

 

Charlie Chaplin

Selain sejarah kamar Merdeka, hotel ini juga mempunyai kamar type presidential seluasnya 806 m2! Menuju kamar ini, tamu harus meniti anak tangga berkarpet merah, dengan dome nan indah. Kamar menghadap halaman dalam hotel yang indah, terdiri dari dua tingkat.

Di lantai bawah, terdapat ruang pertemuan/makan sangat luas dan master bed dengan dua kamar mandi. Salah satu kamar mandinya menghadap taman dengan keistimewaan kran di kamar mandi berlapis emas. Para pesohor dan negarawan bila di Surabaya, biasa tinggal di kamar bertarif 3.500 dolar AS ini.

Semoga hotel yang sempat disinggahi komedian Charlie Chaplin dan menyimpan sejarah hiroik bagi arek-arek Suroboyo ini akan selalu terjaga sebagai monumen bersejarah walau Surabaya menggeliat menjadi kota metropolitan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Publikasikan Karya di Media Digital

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved