Kriminalitas di Surabaya
Usai Bayar Uang Kost Langsung Curi Laptop, Ngakunya Anak Tentara
Dia kembali mengintip kamar yang pintunya tidak tertutup. Sambil menengok kanan-kiri, tersangka memasukkan laptop ke dalam tasnya.
Penulis: Zainuddin | Editor: Yuli
SURYA.co.id | SURABAYA - Imam Muqsim (25) mengaku sebagai anak seorang tentara di Madiun saat penghuni kost di Jalan Karangrejo, Surabaya menangkapnya.
Warga Perumahan Kertoarjo Indah, Madiun ini baru saja mencuri laptop milik penghuni kost, Suprapto.
Saat beraksi di kost itu, tersangka pura-pura mencari kos. Pemilik kos tidak curiga kepada pemuda yang mengaku lulusan perguruan tinggi swasta (PTS) di Madiun ini.
Sebagaimana calon penghuni kost lain, pemilik kost mengajak tersangka melihat bakal kamarnya.
Saat itulah tersangka melihat pintu satu kamar kost sedang terbuka. Dia sempat mengintip untuk memastikan ada penghuninya atau tidak.
Tapi tersangka tidak langsung menjalankan aksinya. Bersama pemilik kost, tersangka kembali ke ruang tamu. Tersangka langsung membayar uang muka Rp 200.000.
Dia kemudian kembali ke kamarnya. Ternyata tersangka tidak langsung menuju kamarnya.
Dia kembali mengintip kamar yang pintunya tidak tertutup. Sambil menengok kanan-kiri, tersangka memasukkan laptop ke dalam tasnya.
Tanpa sepengetahuan tersangka, penghuni kost lain melihat aksi tersangka.
“Saya tidak mencuri. Saya hanya melihat saja karena laptopnya bagus,” kata Imam, Minggu (9/8/2015).
Tapi Imam tidak bisa mengelak. Sebab, laptop milik korban berada di dalam tasnya.
Penghuni kos itu langsung menghubungi anggota Polsek Wonokromo. Tersangka dan barang bukti (BB)-nya langsung dibawa ke Mapolsek.
Dalam catatan kepolisian, tersangka tidak sekali beraksi. Sebelumnya juga pernah menggasak laptop dan ponsel di kost di kawasan Wonocolo. Modus yang digunakan pun sama, yaitu pura-pura mencari kost.
Atas perbuatannya itu, tersangka mendekam di Rutan Medaeng dan baru bebas pada Maret 2015.
“Saya tidak ada keluarga di sini. Dulu pernah ikut nenek di Ngagel,” tambahnya.
Kapolsek Wonokromo, Kompol Arief Kristanto menduga tersangka sudah sering beraksi.
Pencurian dengan modus serupa sudah sering terjadi di Surabaya. Pihaknya masih mengumpulkan bukti untuk memastikan tersangka terkait dengan kasus pencurian lain atau tidak.
“Tersangka mengaku baru beraksi dua kali. Tidak menutup kemungkinan ada kos lain yang pernah menjadi korban,” kata Arief.
