Berita Gresik
Warga Gresik Kembangkan Budidaya Jahe Merah
"Dalam kurun waktu ada sekitar 30 tunas baru tumbuh. Tunas inilah yang bisa dipakai bibit kembali, juga laku dijual seharga seribu limaratus dan sudah
Penulis: Adi Agus Santoso | Editor: Yoni
SURYA.co.id|GRESIK - Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Gresik kini tengah membudidayakan jahe merah (zingiber officinale var rubrum).
Kepala BP4K, Labat Wibowo bersama Camat Kebomas, Jairrudin serta Muspika Kecamatan Kebomas dan Masyarakat Petani Desa Kedanyang secara simbolis mengadakan penanaman tunas jahe ke dalam polybag maupun lahan yang telah disediakan.
Selanjutnya, petani anggota Gapoktan Desa Kedanyang melaksanakan penanaman 2000 tunas bibit tanaman jahe.
Menurut Kepala BP4K budidaya jahe merah dalam polybag ukuran 50 cm, lebih mudah dan menguntungkan.
Selain perawatannya lebih mudah, juga dalam masa pembesaran rimpangnya selama 10 bulan sampai setahun akan tumbuh tunas-tunas baru.
"Dalam kurun waktu ada sekitar 30 tunas baru tumbuh. Tunas inilah yang bisa dipakai bibit kembali, juga laku dijual seharga seribu limaratus dan sudah ada yang menampung” ujar Labat.
Dalam waktu 10 bulan sampai setahun, petani bisa memanen rimpang jahe merah antara 5 – 10 kg tiap polybag dengan harga ditingkat Rp. 10 ribu per kilogram.
Namun Labat menyatakan, harga jahe merah di pasaran yaitu ditingkat pengecer sangat fluktuatif, tergantung demand and suply.
“Saat ini harga di pengecer mencapai Rp 20 ribu perkilogram, namun pernah mencapai Rp 80 ribu perkilogram” tandasnya.
Camat Kebomas Jairudin berharap agar produk ini menjadi produk andalan Kecamatan Kebomas.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/jahe-merah-gresik_20150702_132734.jpg)