Sejak Pisah Ranjang, Fitri Jual Kue Sambil Edarkan Sabu-sabu

SURYA.co.id | SURABAYA - Fitri (31), warga Jalan Pragoto, Surabaya menganggap hasil jualan kuenya tidak akan mampu menutupi utangnya sebanyak Rp 40 juta.

Agar bisa mendapat uang lebih banyak, Fitri juga jualan sabu. Ibu tiga anak ini tidak mau mengandalkan pemasukan dari suaminya.

Apalagi sejak pisah ranjang beberapa bulan lalu, suaminya jarang memberi nafkah. Termasuk uang jajan untuk tiga anaknya.

“Saya baru sebulan ini jualan sabu. Pelanggannya juga belum banyak,” kata Fitri, Jumat (29/5/2015).

Di antara pelanggan setianya adalah Andi (38), warga Jalan Karang Rejo.

Sejak Fitri membuka bisnis haram itu, Andi sudah lima kali membeli sabu.

Menurut Fitri, Andi selalu memesan antara satu sampai dua gram. Setiap satu gramnya yang dijual kepada Andi, Fitri mendapat untuk antara Rp 200.000-300.000.

Fitri mengaku terpaksa menjual sabu karena keuntungannya lebih besar dibandingkan jualan kue.

Fitri menggunakan jualan kuenya untuk menutupi bisnis haramnya. Makanya setiap kali keliling jualan kue, Fitri juga membawa sabu.

Serbuk putih ditawarkan kepada pelanggan kuenya.

“Hasilnya lumayan untuk makan dan membayar utang,” tambahnya.

Terbongkarnya bisnis Fitri ini bermula dari penangkapan pemakai sabu bernama Murhan (32).

Warga Jalan Bronggalan Sawah ini ditangkap saat menikmati sabu di rumahnya.

Petugas Satreskoba Polrestabes Surabaya menyita sekitar tiga gram sabu, alat hisap, dan ponsel yang digunakan untuk transaksi.

“Tersangka Murhan mengaku membeli sabu dari Andi,” kata Wakasatreskoba Polres Tanjung Perak, Kompol Wayan Winaya.