Wirausaha
Mr Lindon John Thompson: Kesenian Untuk Berbisnis
Ini penuturan Mr Lindon John Thompson, selaku koordinator kesenian dan juga guru kesenian di Sekolah Ciputra.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Yuli
SURYA.co.id | SURABAYA - Dunia kesenian memang tidak ada batasan usia, tempat dan gender. Mr Lindon John Thompson, selaku koordinator kesenian dan juga guru kesenian di Sekolah Ciputra, menegaskan kalau berkarya dalam bidang seni, akan membawa diri seseorang ke dunia bisnis.
“Banyak manfaat ketika kita terjun di dunia kesenian. Apalagi visual art. Bisa untuk berbisnis,” terangnya di antara ratusan lukisan siswa Inaugural ART Exhibition, di Sekolah Ciputra, Rabu (6/5/2015).
Ia juga menyampaikan pesan kepada murid-murid agar melukis dengan hati dan tanpa batasan.
“Berseni itu harus natural, dan tidak membatasi talenta yang kalian punya,” tuturnya untuk siswa kelas 7D.
Ratusan lukisan itu merupakan karya dari siswa Play Group, TK, SMP dan SMA. Mereka membuat karya kurang lebih selama satu minggu.
Dari 200 karya siswa, diantaranya 2D, 3D sculpture (pahat) dan painting. Dari karya itu akan dipilih 2 terbaik di setiap tingkatan. Satu karya kategori Director's Choice Award dan satu karya People's Choice Award.
Manager Marketing dan Komunikasi Sekolah Ciputra, Cornelia Nathalie, mengatakan, karya yang terpilih tidak diberi hadiah berupa uang tunai.
“Kami berikan dalam bentuk barang yang lebih bermanfaat seperti voucher untuk peralatan sekolah dan buku. Agar memotivasi siswa untuk tidak berkarya karena metarialistis,” terangnya.
Kriteria penilaian karya itu ialah berupa ketrampilan, teknik dan adanya unsur pesan yang disampaikan dalam karya itu.
Dari 200 karya ini nantinya akan dipilih sekitar 50 karya untuk dipamerkan dalam event tahunan Creativity & Technology Exhibition yang diadakan bulan Oktober di Ciputra World Surabaya.
Salah satu siswa kelas 12, Shelley Alfina, memamerkan karya lukisannya yang mengambarkan dirinya sendiri. Ia mengambil tema self in potret dalam karyanya.
“Membuatnya cukup sulit sih. Tapi nggak sulit-sulit amat. Cukup aku selfi, trus aku lukis,” terangnya sambil menunjukkan karyanya.
Dalam pameran karya itu, terdapat macam-macam jenis karya. Diantaranya, ada karya yang terbuat dari kawat yang menunjukkan kesengsaraan penari. Dan masih banyak lagi.