Pemberantasan Narkoba

BNN Razia Mess Karaoke di Madiun, 5 Cewek Pemandu Lagu Positif Narkoba

#MADIUN - "Mereka pekerja klub malam. Semuanya akan kami rehabilitasi di Surabaya," terang Kompol Rudy Sesunan dari BNN Jatim.

Penulis: Sudarmawan | Editor: Yuli
surya.co.id - sudarmawan
TES URINE - Para petugas BNN Jawa Timur bersama Satpol PP Pemkot Madiun merazia seluruh kamar rumah kost, Kamis (30/04/2015). 

SURYA.co.id | MADIUN - Sedikitnya 5 cewek kost terbukti positif mengkonsumsi narkoba jenis pil ekstasi sehingga dibawa petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Timur.

Mereka ditangkap dari salah satu rumah mess para pemandu lagu karaoke di Jl Barito, Kecamatan Taman, Kota Madiun.

Petugas BNN Jatim juga merazia dan melakukan tes urine di sejumlah rumah kos lainnya, antara lain di Jl Ciliwung, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, serta 5 rumah kos di Jl Panglima Sudirman. Namun, tak ditemukan anak kost yang positif mengkonsumsi narkoba.

"Kelimanya positif mengkonsumsi narkoba berdasarkan hasil tes urine. Usai pendataan, mereka kami bawa ke Surabaya untuk diuji lagi tingkat ketergantungan menggunakan obat-obatan itu. Mereka akan kami rehabilitasi. Kelimanya pekerja klub malam," terang Kompol Rudy Sesunan, Kepala Seksi Penyidikan BNN Propinsi Jatim kepada SURYA.co.id, Kamis (30/04/2015).

Rudy menguraikan, razia serupa sebelumnya juga dilakukan di Surabaya, Banyuwangi, Jember, dan Malang.

Hal itu untuk memenuhi target nasional 100.000 pecandu narkoba yang harus segera direhabilitasi.

"Jatim mendapatkan jatah 10.000 pecandu untuk direhabilitasi. Sekarang ditambah dari Madiun ini, sudah kami dapat 100 pecandu yang ditelitii kadar penggunaan dan ketergantungannya terhadap bahan amfetamin," imbuhnya.

Upaya ini dilakukan untuk mengurangi permintaan narkoba dari berbagai jenis masuk ke Indonesia.

Menurutnya, jika para pecandunya diobati maka permintaan akan semakin menurun. Tujuannya agar Indonesia tidak menjadi pasar narkoba bagi bandar yang bakal memasukkan barang haram ke Indonesia itu.

"Mereka korban para mafia dan bandar narkoba. Maka dari itu mereka harus diselamatkan karena narkoba tetap akan merusak kesehatan dan keluarga korban ini," tegasnya.

Sementara, seorang anak kost di Jl Panglima Sudirman, Arisila (22), mengaku bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) salah satu produk.

Ia mengaku lega lantaran hasil tes urinenya bisa diketahui secara langsung tak menggunakan narkoba alias negatif.

"Meski negatif, kami tetap merasa tak tenang dan masih deg-degan karena dibangunkan dari tidur dan diminta tes urine," pungkas perempuan asal Caruban, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun ini.

Tags
narkoba
BNN
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved