Pemberantasan Narkoba

Wagub Jatim: Ada 700.000 Pecandu Narkoba, Pramuka Bisa Cegah

Pramuka bisa jadi pendidikan di antara kegiatan sekolah dan rumah. Dengan demikian, Pramuka bisa turut mencegah tren kecanduan narkoba dan lainnya.

Penulis: Sutono | Editor: Yuli
SURYA.co.id/Sutono
Wagub Jawa Timur, Saifullah Yusuf di depan ratusan wali murid peserta perkemahan East Java Scout Challenge (EJSC) 2k15, di pendapa Kabupaten Jombang, 28 Maret 2015. 

SURYA co.id | JOMBANG - Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengakui, Jatim kini sudah menjadi jujukan peredaran narkoba. Dari laporan yang diterimanya, di Malang Raya saja, sebanyak 700 anak-anak ikut mengonsumsi narkoba hingga kecanduan.

“Kalau di seluruh Jatim, diperkirakan terdapat 700.000 pecandu narkoba dari total 6 juta pecandu narkoba seluruh Indonesia. Karena itu, bisa juga kita ini sekarang sudah darurat narkoba,” kata Gus Ipul saat berbicara di depan ratusan orangtua Pramuka peserta Kemah East Java Scout Challenge (EJSC) 2K15, di pendapa Kabupaten Jombang, Sabtu (28/3/2015).

Menurut dia, salah satu upaya mencegah kebiasaan buruk itu adalah mendorong para pelajar untuk aktiv dalam kegiatan Praja Muda Karana (Pramuka). “Penyalahgunaan narkoba, kekerasan remaja, mabuk-mabukan bisa dicegah lewat kegiatan kepramukaan,” kata Gus Ipul.

Ia menilai, kegiatan kepramukaan sangat penting, karena Pramuka hadir sebagai sarana pendidikan antara sekolah dan rumah.

Diterangkan Gus Ipul, pendidikan itu yang pokok ada di rumah dan di sekolah. Di rumah ada orangtua, saudara, tetangga sebagai pendidik. Sedangkan di sekolah ada guru, dan ada sistem belajar.

“Tapi dalam rentang waktu dan tempat antara sekolah dan rumah, bisa jadi anak kita terpengaruh kegiatan yang merusak masa depan. Seperti kenakalan remaja, mabuk-mabukan, bahkan narkoba. Karena itu Pramuka hadir sebagai pendidikan antara sekolah dan rumah,” terang Gus Ipul.

Gus Ipul yang juga Ketua Kwarda Pramuka Jatim itu mengungkapkan, untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba, dia menilai lebih penting melakukan tindakan preventif atau pencegahan, yang antara lain melalui sosialisasi di Pramuka dan sebagainya.

“Rehabilitasi narkoba memang penting, demikian pula pendekatan kuratif juga penting. Tapi akan lebih baik lagi jika bisa dilakukan dengan preventif atau tindakan pencegahan,” kata Gus Ipul.

Sementara, Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, mengungkapkan, peredaran narkoba di Jombang juga cukup terasa. Berdasarkan data di kepolisian, kata Nyono, selama Februari 2015 ini saja terdapat 93 kasus narkoba.

Untuk itu, Nyono sependapat dengan Gus Ipul. Yakni, untuk mencegah kejahatan tersebut, gerakan Pramuka bisa dijadikan sebagai tulang punggung.

"Tentu saja, kegiatan Pramuka sangat positif dan bisa menghindarkan generasi muda dari pengaruh narkoba. Seperti yang dilakukan hari ini, perkemahan Pramuka se-Jatim yang bertempat di Jombang," ujar Nyono.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved