Citizen Photojournalist
Ada Gua Belanda sejak 1906 di Taman Hutan Rakyat Djuanda
@portalSURYA - Gua Belanda dibangun 1906 sebagai terowongan pembangkit listrik tenaga air milik Bandoengsche Electriciteit Maatschappij.
BANDUNG, SURYA.co.id - Bingung mencari tempat liburan yang di dalamnya terdapat wisata alam, sejarah, hingga edukasi? Ingin merasakan semua itu dalam satu lokasi? Tahura (Taman Hutan Raya) Ir. H. Djuanda, Bandung Jawa Barat adalah tempat yang pas. Di dalamnya terdapat berbagai macam pilihan: air terjun (Curug Omas), Gua Jepang, Gua Belanda, museum, taman, hingga outbound.
Akhir 2014 lalu, saya bersama Aji, Akbar, Dekna, Mona, dan Ima menyusuri wisata Tahura Djuanda. Kami mulai perjalanan dari kawasan Maribaya. Kawasan yang di dalamnya terdapat Curug Omas, pusaran air, parade monyet, dan kuliner khas. Rasa segar, sejuk, tenang, dan damai langsung terasa ketika kami memasuki lokasinya.
Di sini sempatkan sejenak, untuk menyewa tikar untuk alas bersantai, merasakan sensasi jagung kabar-ketan bakar. Di sini Anda bisa melakukan piknik, melukis, hingga meneliti. Bonus tambahan yang tidak setiap jam/hari ada adalah parade monyet. Yaitu, tingkah laku monyet yang meloncat dari satu pohon ke pohon lainnya, bahkan mereka akan saling kejar-kejaran untuk berebut makanan yang di dapat dari pengunjung.
Puas bersantai dan bermain-main. Kami bergerak ke situs Gua Belanda dan Jepang. Dulu area Tahura ini dijadikan tempat yang strategis bagi penjajah untuk berperang atau bertahan dari musuh. Jarak dari Curug Omas menuju Gua Belanda ± 5 km, bisa ditempuh dengan ojeg atau jalan kaki.
Menurut sejarah, Gua Belanda dibangun pada tahun 1906 sebagai terowongan penyadapan aliran air Sungai Ci Kapundang untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) oleh BEM (Bandoengsche Electriciteit Maatschappij). Pada tahun 1918 terowongan ini beralih fungsi untuk kepentingan militer dengan beberapa ruang di sayap kiri dan kanan terowongan utama.
Setelah itu ke Gua Jepang jarak ± 2 km. Sepanjang perjalanan suasana sangat indah, sejuk, dan memesona. Kita bisa melihat daun-daun berguguran seperti di musim gugur negara 4 musim. Gua ini merupakan salah satu dari puluhan gua yang tersebar di seluruh Indonesia, yang umumnya dibuat tahun 1942-1945.
Ketika masa pendudukan Jepang, Kota Bandung merupakan markas salah satu dari tiga Kantor Besar di Pulau Jawa. Puas berfoto di Gua Jepang, kita bisa terus mengikuti jalan, untuk menuju bermacam fasilitas lainnya. Di sini akan ditemukan fasilitas seperti outbound, taman bermain anak-anak, tempat untuk santai, museum, dan kuliner. Tertarik? Sandi Iswahyudi | Twitter @SandiIswahyudi
Gabung di Facebook SURYA juga yuukkk