Musang, Dulu Hama Sekarang Harta

"Tujuan kami untuk menyosialisasikan musang kepada masyarakat, agar lebih mengenalnya,”

Penulis: Iksan Fauzi | Editor: Adi Agus Santoso
zoom-inlihat foto Musang, Dulu Hama Sekarang Harta
surya/iksan fauzi
KONTES - Para pecinta musang ikut melombakan peliharaannya ini dalam kontes musang nasional di Pusdik Arhanud Kota Batu, Minggu (4/1/2015).

SURYA Online, BATU - Musang (Viverridae), dulu sering diburu karena suka mencuri ayam peliharaan.

Namun sekarang, binatang mamalia bangsa omnivora (pemakan segala makanan) dan suka memanjat ini, menjadi binatang peliharaan.

Komunitas pecinta musang pun bermunculan, mereka memelihara selayaknya kucing dan anjing.

Bahkan kusus musang luwak, sudah menghasilkan kopi luwak yang kini dikenal di banyak negara dan harganya cukup mahal.

Karena itulah, Musang Lovers Indonesia (MLI) Malang menggelar Kontes Musang Nasional di Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Kota Batu, Minggu (4/1/2015) yang diikuti 150 pecinta musang.

Penilaian berdasarkan kesehatan, karakter,dan ketangkasan. dengan tiga kategori peserta musang pandan baby dan dewasa, musang bulan baby dan dewasa, serta musang terbuka untuk jenis rase, akar, dan morph.

Salah satu juri Zam Zam Eko Danarto mengatakan, kontes musang sudah dua kali digelar di sekitar Malang Raya, sebelumnya tahun 2013, di Malang Olympic Garden (MOG) di Kota Malang.

"Tujuan kami untuk menyosialisasikan musang kepada masyarakat, agar lebih mengenalnya,” ujar Danarto.

Panitia tidak sekadar kontes saja, namun juga menjadi tempat pameran musang.

Di dinding ruang kontes, panitia memasang spanduk berukuran 1 x 4 meter bertuliskan "Kami Ini Sosialisasi, Edukasi, dan Konservasi, Bukan Eksploitasi”.

Para peserta berasal dari Surabaya Musang Lovers, Peluk Pecinta Luwak, Musang Lovers Indonesia (Kawul Nade MLI Malang), Kombat (keluarga Owner Musang Bojonegoro, Bangkalan Musang Lovers.

Andri Hermanto, peserta dari Kota Batu mengaku disamping bisa menyaksikan berbagai keunikan musang lomba, juga bisa berbagi pengalaman.

"Saya tidak ikut lomba, tapi berbagi cerita dengan teman-teman dari komunitas lain yang sudah merawat musangnya dengan baik,” katanya.

Ketua Panitia Lomba Flora dan Fauna, Kapten Eko G mengaku kegiatan yang baru pertama kali ini digelar di halaman Pusdik Arhanud ini ternyata banyak diminati masyarakat.

Eko menambahkan, selain kontes musang pihaknya juga menggelar lomba burung yang dinilai dari kicauan dan bulunya, serta lomba tanaman puring.

“Kami baru pertamakali menggelar acara ini dalam rangka menyambut tahun baru. Saya tidak mengira, kalau antusiasme masyarakat tinggi,” ujar Ketua Komunitas Tanaman Hias Malang Raya (Kota Himalaya) ini.

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok.
LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline
FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved