Mbubak Tradisi Sulung Ragil

kenduri kali itu dipimpin pak modin agar acara mbubak bisa lancar dan sang pengantin menjalani prosesi hingga kehidupannya langgeng...

Editor: Tri Hatma Ningsih
zoom-inlihat foto Mbubak Tradisi Sulung Ragil
Haidar Fikri

HAIDAR FIKRI
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Brawijaya

PULAU Jawa kaya dengan tradisi dan budaya dan kearifan lokal yang unik dan sangat menarik. Ponorogo sebagai salah satu bagian dari Pulau Jawa memiliki keunikan dalam budaya pernikahan. Dalam adat pernikahan di Ponorogo, jika anak sulung atau anak bungsu menikah, harus diadakan acara mbubak yaitu pelepasan anak dari pihak keluarga, memohon doa untuk kelancaran acara pernikahan, dan mendoakan calon mempelai pengantin.

Acara mbubak juga sebagai wujud syukur keluarga pengantin dengan melaksanakan kenduri dengan menghidangkan makanan yang dibungkus daun jati dan pisang. Isi dari kenduri ini berupa nasi tumpeng mini, sego gurih, ayam panggang, pindang tempe, telur, sambal goreng, selain itu juga terdapat perlengkapan lain seperti kendi kunyit asam, layah (cobek), kuali, berisi berbagai jajanan pasar seperti jadah, rengginang, kerupuk, dll. Ada juga tikar, piring, berisi beras warna kuning dan putih, sapu kecil, lilin dan kembar mayang.

Upacara ini dimulai dengan pembukaan oleh modin dengan menggunakan bahasa jawa halus Ponorogo yang intinya, pelepasan anak dari keluarga, serta berbagai doa kebaikan untuk anak sulung yang sudah menikah lebih dulu . Setelah acara inti ditutup doa oleh modin, akhirnya keluarga dan kedua mempelai dipersilakan membuka tutup kuali berisi jajanan pasar, mengambil isinya lalu memakannya sebagai syarat.

Tradisi ini sebagai simbol agar pernikahan mempelai membawa berkah dan dimudahkan rezekinya oleh Allah SWT, amin....

Sumber: Surya Cetak
Tags
kenduri
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved