Jalur Alternatif Kepanjen-Gondanglegi Lewat Sungai

M Anwar, Kadis Bina Marga Kabupaten Malang menyatakan jembatan Afiat masih lama selesainya.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Parmin
surya/sylvianita widyawati
Warga memanfaatkan perahu tambang untuk memangkas jalur , Minggu (7/12/2014). 

SURYA Online, MALANG - Selama pengerjaan jembatan Afiat yang menghubungkan Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen dan Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, ada alat transportasi baru yang ditumpangi warga yaitu perahu tambang. Tak hanya ke Pagelaran, yang akan ke Gondanglegi juga bisa lewat situ. Dengan perahu tambang, mobilitas warga tetap terjaga meski harus mengeluarkan uang ekstra karena naik perahu tambang.

Minggu (7/12/2014) sore, aktivitas warga naik perahu tambang cukup tinggi. Mereka yang naik motor harus antre menunggu kedatangan perahu tambang dari desa seberang. Begitu perahu tambang merapat, portal dibuka penjaganya.

Penumpang tetap mengendarai motornya melewati jembatan kayu dan naik ke jalan kampung. Jalan kampung itu sudah dicor sehingga cukup kuat untuk arus lalu lintas penumpang perahu tambang. Subairi, pengendara motor yang antre masuk ke perahu tambang menyatakan menikmati saja alat transportasi baru itu.

"Memang harus mengeluarkan uang lagi," kata tukang rongsokan keliling ini. Untuk motor, ia harus mengeluarkan Rp 2000 sekali menyeberang. Kalau PP, sudah Rp 4000.

"Belum lagi bensin naik. Beli dua liter saja sudah Rp 18.000," terang Subairi. Perahu tambang ditarik sekitar enam orang. Tangan mereka memakai sarung tangan. Tanpa lama menunggu, aktivitas menyeberangkan warga cukup cepat.

M Anwar, Kadis Bina Marga Kabupaten Malang menyatakan jembatan Afiat masih lama selesainya.

"Tahun ini masih menyelesaikan pondasinya. Tahun depan, kita grojok lagi untuk membuat jembatan dan jalannya," ungkap Anwar. Dari APBD 2015, akan diberi anggaran Rp 17,5 miliar.

Fondasi jembatan tahun ini hanya dianggarkan Rp 7,5 miliar. Jembatan itu nanti akan memiliki panjang 100 meter dengan lebar 10 meter. "Nanti bisa untuk dua arah. Roda empat juga bisa memakainya," katanya.

Ketika jembatan lama, hanya bisa dilalui roda dua. Itupun bergantian karena selama 17 tahun rusak. Jembatan Afiat kerap disebut jembatan gantung karena ada gantungan untuk menguatkan jembatan itu.

Sebelumnya, jembatan itu sempat dilewat trem. Setelah tidak dimanfaatkan trem, buat jalan pintas jika ke Pagelaran atau Gondanglegi dari Kepanjen. Jembatannya nanti akan dibuat beton dan rangka baju. "Mudah-mudahan dua tahun bisa selesai," kata Anwar.

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok.
LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline
FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved