Ternyata Ini Asal Muasal Es Buto Ijo
cukup menggentarkan! Ternyata inilah kisa di balik kelahiran (es) buto ijo itu... #25TahunSURYA
Oleh : FADLI ARDIANTO FARUQ
Alumnus Stimata Malang
@ffaruq1
NAMANYA es buto ijo, asli dari Kota Kediri. Bila baru mendengarnya tentu penasaran dengan nama yang sangar dan terkesan mengerikan. Penasaran? Langsung saja datang ke pasar Bandar, Jalan Kiai Ahmad Dahlan Kota Kediri. Penjual es buto ijo bernama Mas Roni dan istrinya, MbakYayuk.
Kisah Mas Roni, nama es ini diambil dari panggilan keseharian ibunya. Karena nama ayahnya Mas Roni itu Jito, otomatis ibunya dipanggil Bu Jito atau Bu To. Lalu kata ijo diambil dari bahasa Jawa yang berarti hijau. Nama es tersebut ternyata cukup membuat masyarakat setempat penasaran dan tertarik membelinya.
Karena penjualan es Buto Ijo semakin meningkat maka Mas Roni membuka banyak outlet atau cabang. Outlet yang pernah saya kunjungi dulu ada di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pare. Kini outletnya sudah sampai keluar kota dan bahkan luar provinsi. Seperti Jombang, Blitar, Tulungagung, Nganjuk, Malang, Surabaya, dan Semarang.
Sabtu (4/10) lalu saya sempat berwisata ke Kota Batu Malang. Siang itu, Kota Batu yang biasanya dingin terasa panas karena matahari cukup terik. Nah, di Batu saya bertemu es Buto Ijo ini di Jalan Dewi Sartika, depan pintu keluar pasar Besar Kota Batu. Harga seporsi es ini Rp 4.000, cukup untuk mengobati dahaga.
Komposisi es buto ijo relatif sama dengan es buah pada umumnya. Hanya saja cara penyajiannya yang lebih menarik. Berisi melon, blewah, kolang-kaling, mutiara, biji selasih, sari kelapa, puding, dan es serut. Semua bahan dicampur, diberi susu kental manis dan diguyur kuah hijau muda.
Warna hijau berasal dari daun pandan. Sehingga es ini aman dan sehat karena tanpa bahan pewarna buatan. Rasanya manis dan segar. Apalagi dinikmati pas cuaca panas, rasanya semakin nikmat. Saat menyeruputnya, tubuh serasa melayang. Dijamin rasanya memuaskan meski namanya mengerikan!