Warga Grogol Demo Tolak Pendirian Pabrik Kran di Pucuk Wilayah Tetangga

Rencana pembangunan pabrik di Desa Pucuk Kecamatan Pucuk yang baru tahap pengurukan menuai protes.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Heru Pramono
zoom-inlihat foto Warga Grogol Demo Tolak Pendirian Pabrik Kran di Pucuk Wilayah Tetangga
surya/hanif manshuri
Aksi massa dari Dusun Grogol Desa Tritunggal Babat menolak rencana pendirian pabrik kran di Desa Pucuk Kecamatan Pucuk, Kamis (16/10/2014).

SURYA Online, LAMONGAN – Rencana pembangunan pabrik di Desa Pucuk Kecamatan Pucuk yang baru tahap pengurukan menuai protes. Sebanyak 30 warga Dusun Grogol  Desa Tritunggal  melakukan aksi demo di lokasi yang dialokasikan untuk berdirinya pabrik kran, Kamis (16/10/2014).

Pengurukan lokasi pabrik diatas lahan 7, 5 hektare yang ditentang warga itu lantaran masyarakat tidak mengehendaki berdirinya pabrik yang berbatasan dengan desa mereka. Sebenarnya proses pengurukannya juga baru berjalan 3 minggu ini.

Massa yang dimpimpin Nursalam bergerak menuju lokasi yang ada di timur kampung mereka dengan membawa sedikit karton rentang yang isi tuntutannya, agar  pembangunan pabrik dihentikan.

”Pokonya pembangunan pabrik ini harus dihentikanm, “tegas Nursalam saat beraksi, Kamis (16/10/2014).

Maunya massa bertemu dengan pihak perusahaanm, namun karena baru taraf pengurukan. Massa hanya bertemu pekerja pengurukan.  Massa kemudian berlanjut memasng papan  tuntutan  yang bertuliskan tolak industri di wilayah ini.

Alasan pengunjuk rasa, bahwa pembangunan pabrik berdekatan dengan Dusun Grogol  Desa Tritunggal Kecamatan Babat. Berdirinya pabrik di wilayah perbatasan akan sangat mengganggu aktifitas dan ketenangan warga.

“Tuntutan kami hanya satu, yaitu hentikan dan tutup rencana pendirian pabrik,”tegas massa.

Karena tidak ada titik temu, akhirnya massa mundur balik kanan. Dan merencanakan akan beraksi kembali jika rencana itu tetap dilanjutkan. Massa beranggapan bahwa pendirian pabrik belum ada izin dari pemerintah daerah  termasuk izin BLH.

Pertemuan antara pihak perusahaan yang diwakili Kosasi dengan warga Tritunggal pada Selasa (14/10) tidak membuahkan hasil. Penjelasan dari pihak perusahaan bahwa  rencana pendirian pabrik sudah mendapat izin secara lisan dari pemerintah dalam hal ini bupati, tetap tidak bisa diterima warga.

Warga tetap pada pendiriannya menola pendirian pabrik dan saat itupun tanpa ada keputusan .  

Pengurukan tetap dilanjutkan, dan inilah yang memicu massa bergerak demo ke lokasi rencana didirikannya pabrik.

Aksi massa ini tetap mendapatkan penjagaan ketat  dari anggota Polsek Pucuk yang memiliki wilayah kerja.

Aksi massa memang tidak anarkis, tapi lantaran merupakan gerakan massa, polisi tetap menjaga di lokasi untuk menghindari segala tindakan yang bersifat anarkis.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved