Olimpiade Brawijaya 2014

Dihibur Dengan Perlombaan Layang-layang

Prasada akhirnya maju ke babak perempat final. Di babak ini dia akan menantang mahasiswa dari Fakultas Kedokteran.

Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Wahjoe Harjanto
zoom-inlihat foto Dihibur Dengan Perlombaan Layang-layang
surya/adrianus adhi
LOMBA LAYANG-LAYANG - Suasana Lomba Layang-layang Aduan di lapangan depan Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB), Selasa (23/9/2014). siang.

SURYA Online, MALANG – Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya (UB) menggelar lomba yang jarang dimainkan mahasiswa. Lomba itu adalah lomba bermain layang-layang aduan, yang pemenangnya ditentukan oleh tim yang paling banyak memutus layang-layang kawan.

Selasa (22/9/2014) siang, Prasada Aditama Kridawan terlihat serius menerbangkan layang-layang yang memiliki lebar 30 centimeter, di tengah lapangan depan gedung kuliah Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial (FISIP) UB dibawah cuaca sangat terik.

Mahasiswa Jurusan Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan ini mengulur sedikit benang, sedikit berlari ke arah belakang, lalu layangan bermodel ketupat itu sudah terbang. Waktu yang dibutuhkan tak sampai lima menit.

Prasada adalah salah satu peserta dalam lomba layang-layang Olimpiade Brawijaya 2014. Ia bertanding untuk membawa nama baik fakultasnya, melawan 22 peserta dari 11 Fakultas UB yang lain.

“Saya tidak canggung bermain layangan karena sejak kecil sudah terbiasa bermain layangan. Saya dulu senang bermain layangan,” akunya pada Surya.

Menurut Prasada, permainan layangan terakhir dimainkan saat masuk kelas 1 SMA. Setelah menjadi mahasiswa UB angkatan 2013, tak pernah lagi memainkan layangan. “Baru bulan ini saya bermain lagi. Jadi seperti nostalgia,” katanya.

Walau demikian, bakat permainan layangan Prasada rupanya masih ada. Ini dibuktikan dengan kelihaiannya menerbangkan layangan dalam waktu singkat. Sekitar lima menit.

Selain itu, kemenangan Prasada dalam babak penyisihan di tingkat fakultas juga menjadi bukti bakat bermain layangannya masih ada. Ia mengalahkan empat temannya saat babak penyisihan berlangsung.

“Bedanya kalau di tingkat universitas itu mainnya batle, kalau di fakultas hitungan poin, atau yang paling banyak memutuskan layangan lawan,” lanjut mahasiswa asal Lumajang ini di sela lomba itu berlangsung.

Dalam lomba layangan tingkat universitas, Prasada juga harus memainkan teknik menyerang. Metode ini juga ia pakai pada saat babak penyisihan dua pekan lalu.
Di sini ia mengarahkan layangannya ke arah layangan lawan, lalu memutus benang layangan lawan dengan jalan menarik atau mengulur benang hasil gelasan.

Walau terdengar mudah, Prasada kesulitan memenangkan seluruh pertandingan.
Selain persoalan angin, masalah yang dihadapi di lapangan adalah persoalan aturan permainan. Saat itu ia dilarang melewati batas bermain selebar 500 meter.

Selain itu, layangan Prasada dan peserta yang lain juga tak bisa terbang tinggi karena jarak terbang layangan dibatasi 1 kilometer saja. Belum lagi ditambah rasa grogi bertanding di lapangan, cuaca panas nan terik dan teriakan penonton yang selalu berteriak tarik-tarik tarik atau ulur-ulur sepanjang pertandingan berlangsung.

Beruntung kendala ini berhasil dilalui. Prasada akhirnya maju ke babak perempat final dan akan menantang mahasiswa dari Fakultas Kedokteran. “Targetnya harus juara,” kata Prasada.

Ketua EM UB, Setya Nugraha memaparkan, permainan layangan ini merupakan satu dari 35 cabang pertandingan Olimpade UB. Pertandingan yang lain adalah menyanyi keroncong, basket, sepak bola dan lainnya. “Olimpiade ini untuk gelaran seni budaya dan khusus bagi mahasiswa UB saja,” katanya.

Pemenang dari pertandingan ini, lanjut Setya, akan dikirim ke ajang yang lebih tinggi lagi. Begitupun dengan pertandingan layangan aduan. Pemenang lomba juga dikirim ke ajang yang lebih tinggi lagi.

“Pembukaan acara Olimpiade ini sebetulnya baru berlangsung Kamis (25/9/2014) malam. Tetapi beberapa cabor sudah kami mainkan sejak Minggu (22/9/2014),” katanya.

Tags
mumbul
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved