Diikutkan Anak Perusahaan Pertamina Malah Gaji Menyusut
Kondisi itu dianggap tak realisitis, karena berbalik dengan kinerja para pekerja yang hampir bekerja selama 24 jam
Penulis: Sudarmawan | Editor: Satwika Rumeksa

SURYA Online, MADIUN-Sebanyak 111 awak mobil tangki yang tergabung dalam Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki Perisai Bangsa Indonesia mengeluhkan gaji mereka sejak mereka diikutkan anak perusahaan mulai dari PT Patra Niaga Pertami hingga PT Pertamina Training dan Consulting (PTC) saat ini, terus mengalami penyusutan.
Kondisi itu dianggap tak realisitis, karena berbalik dengan kinerja para pekerja yang hampir bekerja selama 24 jam sehari serta masa kerja mereka selama 5 sampai 10 tahun terakhir.
Kondisi itu, seperti dialami Puji Asmani (40) awak mobil tangki asal Madiun yang kini tinggal di Kabupaten Trenggalek ini. Menurutnya, jika gajinya saat ini hanya senilai Rp 1,231 juta per bulan. Hal itu, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya yang terdiri dari dua anak dan seorang istri.
"Untuk menghidupi 2 anak dan istri saya, gak cukup dengan gaji hanya Rp 1,231 juta per bulan. Apa dalam kondisi ini perusahaan tak mendidik kami untuk mencuri? Betul nggak teman-teman,?" ucapnya di sela-sela aksi sambil menunjukkan slip gajinya.
Lebih jauh, Puji menguraikan jika tuntutan adanya pembayaran upah lembur itu, dianggap wajar dan manusiawi. Apalagi, selama ini sejak para awak mobil tangki diikutkan anak Perusahaan Pertamina justru gajinya mengalami penyusutan.
"Dulu pada awalnya gaji saya Rp 2 juta lebih. Kemudian turun drastis setelah dipegang PT PTC, yakni menurun menjadi Rp 1,8 juta, turun lagi menjadi Rp 1,6 juta, turun lagi menjadi Rp 1,4 juta serta sekarang tinggal Rp 1,231 juta itu," ungkapnya.
Di samping itu, Puji menguraikan jika selama ini dirinya tak pernah mendapatkan slip gaji. Menurutnya, slip gaji akan diberikan PT PTC jika diminta saja.
"Seharusnya slip gaji itu, wajib diberikan ke karyawan setiap bulan. Bukan kalau diminta diberi kalau tak diminta disimpan," tegasnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua DPC Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki Perisai Bangsa Indonesia, Mulyono. Menurutnya, jika jumlah Awak Mobil Tangki yang bekerja untuk Pertamina Madiun itu, sebanyak 111 orang terdiri sopir dan kenek itu, termasuk tambahan sebanyak 30 orang yang baru bekerja sekitar 2 bulan lalu.
"Kalau ada tambahan orang, kenapa kami tidak diajak berembug (bicara). Ini menunjukkan status hukum kami diikutkan anak perusahaan yang semakin tak jelas itu kondisinya," paparnya.
Sementara dalam aksi sehari ini, kata Mulyono pihaknya meliburkan semua awak kru tangki. Akan tetapi, karena sebelumnya aksi demo ini tercium pihak manajemen Pertamina akhirnya semua awak Minggu (25/5/2014) masuk kerja untuk mengirim pasokan ke ratusan SPBU di Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung.
"Seharusnya selama ini Minggu kami libur, tetapi karena hari ini demo kami Minggu kemarin masuk kerja dan hari ini libur sehari saja," pungkasnya.