Razia Miras, Polisi Tak Temukan Miras Oplosan

“Kami tidak menjual minuman tersebut. Minuman itu dibawa pengunjung dari luar,” ucap seorang penjaga cafe.

Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni
surya/David Yohanes
Polisi menunjukan botol miras, saat razia Selasa (6/5/2014) malam. 

SURYA Online, MALANG - Jajaran Satuan Sabhara Polres Malang melakukan razia peredaran minuman beralkohol di wilayah Kecamatan Lawang, Selasa (6/5/2014) malam.

Razia untuk menekan peredaran minuman oplosan yang sudah menewaskan sembilan orang.

Razia terutama untuk mencari riven, jenis alkohol yang banyak dicampur aneka minuman untuk mabuk. Sayangnya tidak ada riven yang ditemukan.

Razia diawali dari Cafe Keraton Pribumi, di Desa Turirejo. Polisi yang melakukan penyisiran menemukan sebuah botol bekas minuman beralkohol di tempat sampah.

Sempat terjadi perdebatan, karena polisi meminta penjaga cafe untuk menunjukan dimana minuman tersebut disimpan. Namun penjaga cafe beralasan, botol tersebut dibawa pengunjung.

“Kami tidak menjual minuman tersebut. Minuman itu dibawa pengunjung dari luar,” ucap seorang penjaga cafe.

Tak berhasil menemukan riven, polisi melanjutkan razia di Karaoke Olalal di Jalan Diponegoro. Di lokasi ini polisi menemukan seorang pengunjung yang asyik menenggak miras, ditemani perempuan pemandu lagu.

Lelaki yang dipanggil Bogang ini kemudian diminta untuk menunjukan toko, dimana dirinya membeli miras tersebut. Bogang menunjukan sebuah rumah di Desa Kalirejo.

Di tempat ini polisi melakukan penggeledahan. Namun polisi hanya menemukan botol-botol miras yang sudah kosong.

“Tidak ditemukan miras yang masih utuh. Hanya botol-botol yang sudah kosong,” ucap Kasat Sabhara Polres Malang, AKP Ainun Djariah yang memimpin razia.

Razia diakhiri di Hotel Sumber Waras, Jalan Sumber Waras Kalirejo. Lagi-lagi polisi gagal menemukan minuman aplosan berbahaya. Hanya sepasang laki-laki dan perempuan yang menginap tanpa bukti pernikahan.

“Fungsi kami memang melakukan pencegahan. Kami melakukan razia sebagai bentuk cipta kondisi terhadap segala bentuk kerawanan,” tambah Ainun.

Sebelumnya, sembilan orang di Lawang meninggal dunia setelah mengkonsumsi minuman keras oplosan. Oplosan tersebut dibuat dari riven, sejenis alkohol dari sebuah pabrik di wilayah Lawang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved