Kelud Meletus
Segera Dibangun, Jaringan Pipanisasi Warga Terdampak Erupsi Kelud
Lima desa yang bakal menikmati air bersih meliputi Desa Puncu, Kebonrejo, Kapungbaru, Asmorobangun dan Satak.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Titis Jati Permata

SURYA Online, KEDIRI – Jaringan pipanisasi air bersih bagi warga terdampak erupsi Gunung Kelud akan dibangun untuk warga di lima desa di Kediri.
Rencananya, sumber air bersih terebut diambilkan dari kawasan Perkebunan Ngrangkah Pawon.
Lima desa yang bakal menikmati air bersih meliputi Desa Puncu, Kebonrejo, Kapungbaru, Asmorobangun dan Satak.
Proyek pipanisasi ini merupakan kerjasama PT Gudang Garang Tbk bersama Pemkab Kediri.
PT GG Tbk menyiapkan sarana materialnya, termasuk kebutuhan pipa, sedangkan Pemkab Kediri yang memasang jaringan pipanya, dengan total anggaran Rp 1,3 miliar.
"Sumber airnya dari Ngrangkah Pawon akan ditarik ke Dusun Laharpang yang berjarak sekitar 5 km. Selanjutnya air bersih bakal didistribusikan untuk warga yang ada lima desa," ungkap Yuki Prasetya Adi, Kepala Bagian Humas PT GG Tbk kepada SURYA Online, Sabtu (3/5/2014).
Peletakan batu pertama proyek ini dijadwalkan 10 Juni, dan diharapkan dalam dua bulan sudah selesai.
Selama ini masyarakat terdampak erupsi Gunung Kelud masih banyak yang kesulitan mendapatkan air bersih.
“Kalau terus mengandalkan air bersih dari mobil tangki biayanya sangat banyak," jelasnya.
Sehingga untuk kebutuhan jangka panjang harus mulai dicarikan alternatif untuk pengadaan air bersih melalui jaringan pipanisasi.
Pasca erupsi Gunung Kelud sejumlah saluran pipa air bersih banyak yang tertutup pasir vulkanik sehingga aliran air banyak yang macet.
Selain itu beberapa sumber air juga banyak yang tertimbun endapan pasir.