Siswa SMA Tantang M Nuh Kerjakan Soal Unas

Sayangnya, pasca ramai surat terbukanya di facebook, pihak sekolah belum bertemu dengan Tatik karena pasca Unas, dia belum masuk.

Penulis: Musahadah | Editor: Wahjoe Harjanto

Menurut Nuh, sulit atau tidaknya soal itu tidak harus menjadi keluhan karena soal itu sah adanya bila ada dalam kisi-kisi. "Yang penting dipahami adalah bahwa nilai 100 atau keberhasilan itu bukanlah keharusan. Sejatinya, kejujuran itu akan teruji dalam kondisi kepepet (terjepit)," katanya.

Menurut dia, kejujuran dalam kondisi tidak kepepet itu wajar. Tetapi kejujuran itu lebih bagus apabila dalam kondisi kepepet masih mampu bersikap jujur. "Kalau dia tidak jujur dalam kondisi kepepet, maka dia belum teruji, apalagi dia dari SMA Khadijah (sekolah agama)," katanya.

Diakui Nuh, di Unas tahun ini soal yang tergolong sulit hanya 20 persen. Artinya, kalau seorang anak itu memiliki kemampuan sedang-sedang saja, maka dia masih mungkin mendapatkan nilai 80. "Karena itu hal terpenting dalam Unas adalah kejujuran itu sendiri," katanya.

Terkait bocoran kunci jawaban yang diduga tingkat kebenarannya hingga 90 persen, Nuh mengelaknya. Dia bahkan mengaku tak hanya menemukan kunci jawaban tetapi juga soalnya di Bandung pada H-3 Unas SMA/SMK/MA pada 16 April 2014.

Dia bahkan sudah memanggil Puspendik untuk meneliti kebenaran soal tersebut.
Ternyata, naskah soal yang bocor itu tidak ada di Unas 2014. "Ternyata, semuanya tidak terbukti, termasuk beberapa lokasi yang dikatakan ada kebocoran massal seperti di Jember, Surabaya dan Medan, saya sudah menurunkan tim," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved