Sulap Bangkai KRI Teluk Bayur Jadi Genset Darat
Bangkai kapal KRI Teluk Bayur-502 yang telah tenggelam di perairan Merak Banten, berhasil dirakit personel Disfaslan Lantamal V Surabaya.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Parmin
SURYA Online, SURABAYA - Keberadaan bangkai kapal KRI Teluk Bayur-502 yang telah tenggelam di perairan Merak Banten, berhasil dirakit personil Dinas Fasilitas Pangkalan (Disfaslan) Lantamal V Surabaya menjadi benda yang bisa bermanfaat lagi. Yaitu menjadi genset darat, dengan memanfaatkan genset dari rongsokan kapal yang tenggelam setelah menjadi sasaran tembak rudal Yakhont, yang diuji cobakan setelah membeli dari Rusia, beberapa tahun yang lalu.
"Saat itu, kami mendapatkan bila rongsokan kapal ini akan ditenggelamkan hingga dasar laut. Tapi melihat ada bagian gensetnya masih utuh, diminta untuk diangkat dan dibawa ke Disfaslan Lantamal V," jelas Kapten Laut (T) Budi Santoso, yang sehari-hari menjabat sebagai Kaur Renbang Disfaslan Lantamal V, Kamis (10/4/2014).
Selanjutnya bersama 7 personel Disfaslan lainnya, yaitu Peltu Ribut Sumanto, Peltu Rukiadi, Serka Sri Hono, serta PNS Choirul Anam, PNS Dwi Hendro, PNS Junedi dan PNS Joko Irdiantono, selama dua bulan, mereka mulai mengutak-atik bekas genset kapal tersebut.
Mulai dari membongkar, membersihkan, kemudian memasang dan memodifikasi genset itu untuk bisa digunakan lagi. Tapi karena sudah tidak ada kapal yang memerlukan genset, maka genset itu dimodifikasi menjadi genset darat.
Dengan menggunakan bahan-bahan rongsokan yang ada di gudang Disfaslan Lantamal V, selama dua bulan, jadilah genset darat itu. "Kami menggunakan truk tangki bekas, Isuzu 1995 dan bekas mobil PMK Toyota Hiace tahun 1980 yang juga kami "hidupkan" lagi setelah sebelumnya akan dibuang," jelas Budi.
Kedua mobil itu menjadi "kaki" dari dua genset yang mempunyai kemampuan sebesar 75 KVA dan 150 KVA dengan menggunakan pendingin radiator. "Pendingin radiator ini baru, karena genset kapal ini pakai pendingin air laut saat di kapal. Jadi perlu radiator untuk didarat," jelas Peltu Ribut.
Dalam memodifikasi genset ini, tim ini harus melakukan bongkar pasang dari bahan rongsokan yang ada. Termasuk spare part bekas yang didapat dari membeli di pasar loak Dupak. Paling mahal adalah membeli mesin radiator bekas truk seharga Rp 3,5 juta.
"Kalau beli asli harganya puluhan juta dan belum tentu cocok. Itupun kemarin mintanya Rp 5 juta dan kami tawar akhirnya dapat harga itu. Itupun sudah tidak mau ditawar lagi," lanjut Ribut.
Kini, dua genset ini sudah bisa dimanfaatkan untuk kegiatan dan kebutuhan genset di pangkalan TNI AL.
Selesai pelaksanaan modifikasi, kedua unit genset tersebut ditinjau langsung oleh Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V ) Surabaya Laksamana Pertama TNI Sumadi, didampingi oleh Wadan Lantamal V Kolonel Marinir Bambang Sutrisno, para Asisten dan Kadisfaslan Letkol Laut (T) Sa'ban Nur Subkhan.
Danlantamal V memberikan apresiasi yang bagus untuk personel yang sudah berusaha dan berupaya untuk memanfaatkan barang- barang bekas guna menunjang kepentingan dinas.