Kelud Meletus
Bawa Genting dan Pipa Paralon, Ratusan Mahasiswa Berangkat ke Kelud
Fasum yang akan direkontruksi meliputi puskesmas, sekolah, rumah ibadah, kebutuhan air dan jaringan listrik
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Titis Jati Permata

SURYA Online, SURABAYA - Sekitar 300 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kota Surabaya, berkumpul di Taman Apsari, depan Gedung Grahadi, Sabtu (5/4/2014).
Mereka mengikuti apel kegiatan Aksi Laki Recovery Kelud, yang selanjutnya akan dilepas Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Muhamad Edi, salah satu mahasiswa, mengaku mengikuti kegiatan ini untuk membantu para prajurit TNI AD dan semua unsur yang ada di daerah korban Kelud untuk melakukan rekonstruksi.
"Terutama yang ditugaskan pada kami adalah melakukan rekontruksi untuk fasilitas umum (fasum) yang masih rusak," jelas Edi.
Fasum yang akan direkontruksi meliputi puskesmas, sekolah, rumah ibadah, kebutuhan air dan jaringan listrik dengan dibantu instansi berwenang.
Masih ada 32 ribu orang masyarakat perlu bantuan penunjang hidup.
Lahan pertanian mereka rusak akibat abu dan lahar dingin.
Rehabilitasi lanjutan juga sempat dikerjakan masing-masing Kodim tiga kabupaten dengan masing personil satu satuan setingkat kompi (SSK).
Aydi Jaya, Humas Bintang Toedjoe, disela acara mengatakan, kegiatan ini memang untuk mengajak mahasiswa dalam mengasah kepedulian sosial, idealisme, dan semangat muda mereka.
"Untuk itu, selain memberangkatkan mereka, kami juga membawakan mereka material yang dibutuhkan warga disana, seperti genting, pipa paralon, dan kayu," jelas Aydi.
Sasarannya, berada di lima dusun di wilayah Desa Puncu, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
Biaya yang disiapkan dari dana Coorporate Social Responsible (CSR) Bintang Toedjoe sekitar Rp 700 juta hingga Rp 800 juta untuk program korban letusan Gunung Kelud yang terbagi menjadi dua kegiatan.