Anak Autis Sudah Pintar Main Komputer

Dia bermain seperti biasanya, mencari gambar, browsing atau apa sajalah.

Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Wahjoe Harjanto
zoom-inlihat foto Anak Autis Sudah Pintar Main Komputer
surya/adrianus adhi
PINTAR KOMPUTER - Rayhan Satrio Maspanggalih (7) menampilkan kebolehannya browsing menggunakan notebook dan memasang tali sepatu di Lobby Gedung Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang, Rabu (2/4/2014) pagi.

SURYA Online, MALANG – Anak usia tujuh tahun sudah mahir memainkan komputer dan memasang tali sepatu mungkin hal yang biasa. Tetapi jika itu dilakukan oleh anak autis, itu menjadi luar biasa.

Itulah pertunjukkan yang ditampilkan Rayhan Satrio Maspanggalih pada kegiatan Hari Anak Autis Sedunia di Lobby Gedung Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang, Rabu (2/4/2014) pagi.

Bocah berusia tujuh tahun ini menampilkan kebolehannya browsing menggunakan notebook Lenovo hitam kesayangannya. Pertunjukkan diawali dengan mengeluarkan notebook dari dalam tasnya, lalu dinyalakannya dan memasang modem, setelah itu membuka Firefox Mozzila, lalu membuka laman Google. Di mesin pencari itu ia mengetikkan kalimat ‘Samsung’.

Sepuluh menit berikutnya, bocah ini berkata, sudah menemukan apa yang ia maksud, yakni sebuah gambar ponsel touchscreen berwarna putih bermerek Samsung. Gambar itu lalu ia simpan di documents setelah mendapat petunjuk dari ibunya, Nihan Wendi (40).

Pertunjukkan lalu diakhiri dengan mematikan notebook, menaruhnya kembali di tasnya. Di akhir pentas, ia juga memperagakan memasang sepatu. Hal sepele tentunya rumit dilakukan bagi anak kecil, terutama anak autis.

Selama pertunjukkan, Rayhan sepertinya tak mau diganggu. Setiap kali ada pertanyaan padanya, Rayhan memilih diam atau terkadang berteriak menolak. Semua ia acuhkan, termasuk keberadaan teman-temannya yang ketika itu berada di sekeliling Rayhan.

Setelah turun panggung, Rayhan ternyata juga masih sulit diwawancarai, ia memilih menemui berbagai hal baru yang ada disekelilingnya, terutama yang terkait tentang teknologi.

Usut punya usut, Rayhan rupanya memiliki ketertarikan tinggi pada benda-benda terkait teknologi. Menurut Nihan, minat itu tampak sekitar dua tahun lalu. Tak mengherankan juga kalau Rayhan sekarang amat fasih dengan berbagai petunjuk di Notebook yang kebanyakan berbahasa Inggris.

“Dia bermain seperti biasanya, mencari gambar, browsing atau apa sajalah. Tidak ada yang mengajari, saya hanya menjelaskan ini kegunaannya untuk ini, itu untuk itu. Dia belajar sendiri,” kata Nihan.

Sama seperti ibu lainnya, Nihan semula bingung untuk mengarahkan minat Rayhan. Ia acapkali mengatakan tidak boleh ketika mata Rayhan melirik sebuah ponsel, tapi hasilnya percuma. Rayhan tetap memegang dan beranggapan jika ponsel itu adalah mainannya.

Sesekali, Nihan juga berkonsultasi dengan guru pembimbing Rayhan atau pada ibu-ibu dalam komunitas Sahabat Autisma Malang (SAMA). Hasilnya konsultasi itu menyebut supaya keinginan Rayhan dituruti saja. Ia pun membeli sebuah notebook kecil untuk Rayhan. “Saat itu saya juga butuh. Jadi sekalian saja saya beli,” katanya.

Kendati begitu, tugasnya belum usai. Ia masih harus mengarahkan Rayhan supaya tetap senang dan gembira ketika gagal membuka sesuatu, supaya benda yang dipegang anaknya tidak rusak, juga supaya menggunakan internet dengan positif.

Sebenarnya, dua pertunjukkan ini rumit dilakukan bagi anak seusianya, sebab keduanya membutuhkan daya motorik yang kuat. Terlebih, petunjuk pada komputer juga menggunakan bahasa Inggris, jadi butuh pemahaman yang kuat.

Tags
computer
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved