Kelud Meletus
Curhat ke Pakde Karwo, Pengungsi Kelud Minta Kandang Sapi
Gubernur Jatim Soekarwo kembali mengunjungi wilayah terdampak akibat letusan Gunung Kelud, Senin (24/2/2014) malam.
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Heru Pramono

SURYA Online, MALANG - Gubernur Jatim Soekarwo kembali mengunjungi wilayah terdampak akibat letusan Gunung Kelud, Senin (24/2/2014) malam.
Kali ini, kunjungan dilakukan Pakde Karwo di Gedung Pertemuan Jasa Tirta, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Di sana, orang nomor satu di Jatim ini melihat dan memastikan kondisi terbaru seratus lebih pengungsi yang masih tinggal di tempat pengungsian. Pakde didampingi Bupati Malang Rendra Kresna, Kepala BPBD Jatim Sudarmawan, dan sejumlah pejabat Pemprov Jatim.
Begitu datang di lokasi pengungsian sekitar pukul 21.30, Pakde Karwo langsung menyapa para pengungsi. Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk menanyakan kondisi para pengungsi selama di tempat pengungsian. Sekaligus menjadi ajang curhat tentang harapan yang diinginkan, setelah rumah dan harta bendanya rusak, bahkan hancur diterjang letusan Gunung Kelud, Kamis (13/2/2014) pukul 22.50 lalu.
Selama sekitar satu jam, sebanyak enam orang korban Gunung Kelud menyampaikan curhatnya ke Pakde Karwo. Bu Sumini, 65, warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang minta agar rumahnya yang rusak dan ambruk karena amukan Kelud segera diperbaiki dan dibangun kembali.
"Yang penting rumah saya dapat ditinggali dan saya tempati dengan anak-anak dan cucu saya," pinta Sumini, kepada Pakde, sambil menangis.
Berbeda dengan Sumini, Slamet, 50, warga Desa Pandansari lainnya minta agar selain rumahnya yang rusak diperbaiki, kandang ternaknya yang juga rusak parah juga ikut diperbaiki.
"Beternak merupakan mata pencaharian saya, maka saya minta Pak Gubernur memperbaiki kandang sapi dan kambing saya yang rusak," harap Slamet.
Sementara Yudi, salah satu pelajar SMP di Ngantang berharap peralatan sekolah miliknya yang rusak segera diganti oleh pemerintah. Dengan begitu, dirinya dapat kembali bersekolah di SMP PGRI 1 yang ada di wilayah Ngantang.
Menanggapi berbagai curhat dari rakyatnya tersebut, Gubernur Soekarwo menegaskan sekaligus memberikan jaminan, bahwa Pemprov Jatim bersama Pemkab Malang akan memberikan bantuan penuh kepada korban letusan Gunung Kelud.
Untuk perbaikan rumah, Pemprov Jatim, kata Pakde Karwo telah menggerojokkan dana APBD Provinsi sebesar Rp 100 miliar untuk memperbaiki dan merehabilitasi 8.595 rumah yang rusak di wilayah Kediri, Blitar, dan Malang akibat letusan Gunung Kelud.
"Hari Senin ini, proses perbaikan rumah yang dikerjakan oleh aparat gabungan TNI dan Polri mulai dilaksanakan. Diharapkan 9 Maret nanti, rumah panjenengan semua bisa ditempati kembali," tegasnya.
Sementara untuk memperbaiki kandang ternak, Pemprov Jatim menyiapkan anggaran sebesar Rp 4,5 miliar. Selain untuk perbaikan kadang ternak, anggaran ini juga dipakai membantu suplai pakan hewan ternak.
Khusus bantuan bidang pendidikan, seperti merehabilitasi sekolah yang rusak dan menyediakan kembali sarana prasarana dan peralatan sekolah yang rusak, anggaran yang disediakan mencapai Rp 15 miliar.
"Jadi jangan takut, semua kebutuhan sampean, termasuk peralatan sekolah yang rusak akan dipenuhi semua oleh pemerintah," imbuh Pakde kepada Yudi.
Usai menumpahkan curhatnya dan mendapatkan jawaban langsung dari Gubernur Soekarwo, keenam korban letusan Gunung Kelud yang ada di posko pengungsian di di Gedung Pertemuan Jasa Tirta, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, tak kuasa menahan bahagia. Mereka langsung mencium dan memeluk Pakde Karwo.
"Maturnuwon Pakde, maturnuwon atas bantuannya," tegas Sumini, diamini lima korban letusan Gunung Kelud lainnya.