Gunung Kelud Meletus
Pengungsi Mulai Dipulangkan
Anjuran untuk pulang tidak ada. Sejak kemarin mereka memaksa pulang.
Penulis: Iksan Fauzi | Editor: Wahjoe Harjanto
SURYA Online, BATU - Para pengungsi di beberapa posko pengungsian di Kota Batu berangsurangsur mulai pulang. Meski tidak secara resmi, mereka pulang dengan diangkut empat truk TNI, Kamis (20/2/2014).
Salah satu warga Dusun Sukoanyar, Mujiati mengaku, ingin pulang karena sudah rindu kampung halaman. Sebenarnya, ia ingin pulang bersama dengan para tetangganya yang pulang menggunakan pikap, namun ia memilih pulang diantar truk karena sudah disediakan TNI.
“Saya sudah kangen rumah. Saya tidak tahu rumah saya sekarang jadi seperti apa, tapi saya ingin pulang,” ujar Mujiati sambil menenteng barangnya menuju truk TNI di Gedung Kesenian Kota Batu.
Tapi tidak semua pengungsi ingin meninggalkan tempat pengungsian, salah satunya adalah warga Dusun Kutut, Desa Pandansari, Sriharyati (37) yang memilih tetap tinggal sementara di pengungsian karena rumahnya sudah ambruk.
Ia bertahan meski anaknya, Siti Maisaroh yang masih berusia empat tahun sedang sakit di pengungsian. Hanya suaminya, Tarimartono yang sudah pulang sejak hari ketiga paska letusan Gunung Kelud untuk membersihkan rumah.
“Sebenarnya saya ingin pulang. Bapak sudah pulang masuk lewat jendela. Bapak pulang hari Minggu. Kalau dipulangkan saya mau kemana. Anak sakit, inginnya pakai terpal di rumah tapi mahal,” keluhnya.
Ia berharap mendapat bantuan dari pemerintah walaupun hanya sekamar saja daripada di pengungsian anaknya sakit terus. “Tadi barusan ke Rumah Sakit Rahayu dan hasilnya mendingan,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Pengungsi Posko Gedung Kesenian, Endik Suhadi menyebutkan, sudah 299 pengungsi yang pulang dari jumlah 581 pengungsi hingga pukul 13.30 sehingga di posko tinggal 282 pengungsi.
“Kami tidak memulangkan, kami sudah menahan mereka, cuma mereka ngotot karena ada yang menjamin,” ujar Endik.
Beberapa orang yang menjamin pengungsi pulang, Sekdes Sukoanyar Slamet Supriadi dan Ketua RT 010 RW 002 Dusun Sidorejo, Wasis, namun kebanyakan pengungsi yang pulang ditanggung kepala keluarganya masing-masing.
“Ada yang pulang dengan mobil pribadi. Tadi pagi sudah banyak yang ke sini pakai pikap mengajak pengungsi pulang,” ujar pengungsi yang pulang beralasan menganggap daerahnya sudah aman dan ada tetangganya yang menghubungi menyatakan aman.
“Anjuran untuk pulang tidak ada. Sejak kemarin mereka memaksa pulang. Baru hari ini tim memberikan peralatan sekolah, mandi, cuci pakaian, sembako selama tiga hari,” pungkasnya.