Kelud Meletus

Menengok Warga Lereng Kelud yang Kembali ke Kampungnya

Namun kebanyakan mereka yang naik kembali ke lereng Kelud adalah seluruh keluarga. Suami bersama istri dan anak-anaknya.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Heru Pramono
zoom-inlihat foto Menengok Warga Lereng Kelud yang Kembali ke Kampungnya
surya/nuraini faiq
Suasana di kampung lereng Kelud Desa Lahar Pang, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Selasa (18/2/2914).

SURYA Online, KEDIRI - Wajar jika sepanjang Selasa tadi tempat pengungsian sepi. Saat ini, warga lereng Kelud berduyun-duyu kembali ke kampung halamannya. Ada yang sebelumnya sudah naik ada yang baru hari ini.

Namun kebanyakan mereka yang naik kembali ke lereng Kelud adalah seluruh keluarga. Suami bersama istri dan anak-anaknya.

Surya Online memantau langsung di kampung lereng Kelud di Desa Lahar Pang, Desa Sukomoro, dan Desa Puncu, ketiganya masuk wilayah kecamatan Puncu sepanjang Selasa tadi. Warga kampung yang hanya berjarak 5 KM dari puncak Kelud ini seperti harus memulai kehidupan baru di sebuah kampung.

Hal itu mereka alami karena melihat kondisi kampungnya yang porak poranda. Kampung terdekat dengan Kelud, yakni Lahar Pang adalah yang paling parah. Di bawahnya sedikit adalah Desa Sukomoro dan Desa Puncu.

"Wis, koyok wong urip-urip nyar di Lahar Pang (seperti memulai kehidupan baru)," kata Kliwon, salah satu warga Lahar Pang saat ditemui di kampungnya.

Kliwon membaea serta istri dan tiga anaknya untuk memilih kembali ke rumahnya.

"Sanajan mangan angel, ngombe angel (Meski sulit makan dan minum). Tapi panggah enak neng omah piyambak (enak di rumah sendiri ketimbang di pengungsian). Tapi semua genteng pecah dan penuh pasir," kata Kliwon.

Kliwon selama ini selalu patuh imbauan petugas agar tak naik ke kampungnya. Tapi tidak untuk Selasa tadi. Dengan kondisi apa pun, keluarga ini ingin melihat "papan" mereka. Mereka melihat harus memperbaiki total seluruh atap. Kliwon dan juga warga yang lain tidak tahu darimana bisa memperbaiki rumahnya yang tinggal kerangka. Seluruh genteng rumah hampir pecah semua.

Kampung Lahar Pang adalah salah satu kampung terparah akibat letusan Kelud. Lontaran batu pijar dan material lainnya menghujam habis seluruh atap rumah. Sebagian besar atap rumah di kampung itu pecah.
"Kami akan tetap di sini untuk bersih-bersih rumah bersama keluarga," kata Mustajab, warga yang lain.

Mulai Selasa pagi hingga siang tadi, kehidupan di kampung tersebut nyaris seperti normal. Warga sudah banyak yang lalu lalang. Termasuk ada yang sudah memanen sisa-sisa perkebunan mereka. Sebagian besar warga malah memilih akan tetap di rumah dan tak kembali ke pengungsian. Mereka tak ingin rumahnya tak segera dicandak (dibersihkan).

Namun mereka tertahan di emperan karena atap rumah mereka pecah semua. Keluarga rata-rata mulai membersihkan rumah. Sementara ibu-ibu kaget karena tak bisa masak. Selain tak ada air, mereka juga tak semuanya memilki persediaan beras.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved