Kelud Meletus

Kelud Bukan Penyebab Inflasi

Dampak erupsi Gunung Kelud terhadap inflasi Jatim bisa dikatakan berada di kisaran 0,25 persen hingga 0,35 persen,"

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Adi Agus Santoso
zoom-inlihat foto Kelud Bukan Penyebab Inflasi
Antara
Dampak letusan Kelud diperkirakan tidak menyebabkan lonjakan inflasi yang tinggi.

SURYA Online, SURABAYA - Ekspektasi melambungnya inflasi di Jatim pasaca bencana banjir dan erupsi Gunung Kelud, dibantah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jatim. Mereka menyebut, ketahanan pangan Jatim masih kuat sehingga kemungkinan besar dorongan inflasi akan kecil.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI)  Wilayah IV Jatim, Dwi Pranoto mengatakan di masa bencana banjir yang banyak melanda tidak berdampak signifikan pada produksi dan perekonomian Jatim. Banjir yang terjadi berada pada skala yang lebih kecil, sehingga dampak yang ditimbulkan masih terkendali dan hanya menambah kenaikan inflasi sebesar  0,05 persen hinga 0,15 persen.

Kondisi tak jauh beda diperkirakan juga berlaku pasca letusan Gunung Kelud. Meski dampak letusan gunung kelud terlihat lebih berat tapi diperkirakan tidak menyebabkan lonjakan inflasi yang tinggi.

"Jika melihat laporan dinas pertanian, peternakan dan penanganan dan kondisi pasar yang ada, kami menilai kalaupun ada tambahan inflasi angkanya kecil, masih dalam toleransi. Dampak erupsi Gunung Kelud terhadap inflasi Jatim bisa dikatakan berada di kisaran 0,25 persen hingga 0,35 persen," kata Dwi, usai mengikuti Rapat Pleno TPID Jatim di kantor Dinas Pertanian, Selasa (18/2/2014).

Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jatim yang juga Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Setda Provinsi Jatim, Hadi Prasetyo menjelaskan, erupsi Gunung Kelud berdampak pada kerusakan beberapa lahan pertanian antara lain padi, cabe rawit, jagung, nanas dan komoditas pertanian lainnya.

Kerusakan itu  khususnya di daerah Kediri, Malang, Blitar dan Nganjuk. Kerusakan berpotensi menyebabkan berkurangnya produksi komoditas pada Triwulan I-2014. Meski demikian TPID memastikan tersedianya pasokan bahan pangan di Jatim.

"Kami sudah koordinasi semua pihak, ketersediaan stok beras di Bulog masih cukup sampai 13 bulan ke depan, tidak ada gangguan di sentra produksi lain di Jatim. Dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir dan memperhitungkan berbagai risiko yang terjadi di 2014, TPID Jawa Timur masih meyakini inflasi di Jatim tahun ini akan tercapai sesuai target pemerintah,” ujar Hadi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved