Dampak Letusan Gunung Kelud, Harga Sayur Naik Dua Kali Lipat

SURYA Online, MALANG - Hujan abu vulkanik Gunung Kelud yang merusak sebagian lahan pertanian di Kota Batu berdampak pada harga sayuran di Kota Malang.

Harga sayur khusus wortel dan daun bawang merah naik dua kali lipat.

Pantuan di Pasar Besar Kota Malang, Selasa (18/2/2014), menunjukan harga wortel yang sebelumnya Rp 6.000 per kilogram naik menjadi Rp 13.000 per kilogram. Harga wortel naik dua kali lipat karena pasokan dari Batu tersendat.

Pedagang sayur di Pasar Besar, Ita (44), menyatakan, selain wortel, harga daun bawang merah juga naik tajam. Harga daun bawang merah yang sebelumnya satu ikat Rp 10.000 kini naik menjadi Rp 20.000 per ikat.

"Itu harga beli saya ke petani. Untuk harga jualnya bisa mencapai Rp 22.000 sampai Rp 23.000 per ikat," katanya.

Pedagang lain, Wiwik, mengatakan, harga kubis juga ikut naik meski tidak terlalu banyak. Sebelumnya, harga kubis per biji Rp 5.000. Sekarang harga kubis menjadi Rp 6.000 per biji.

"Kenaikan harga sayur terjadi setelah letusan Gunung Kelud. Banyak lahan pertanian di Kota Batu yang rusak. Stok sayur pedagang Pasar Besar dari Kota Batu," ujarnya.

Menurutnya, kenaikan harga sayur berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Menurutnya, karena harga sayur mahal, pembeli juga ikut sepi. "Tingkat pembeli ikut turun, karena harganya mahal," katanya.

Sebelumnya, abu letusan Gunung Kelud merusak pertanian di Kota Batu. Data Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut), 48 persen atau 2.709 hektare lahan pertanian di Kota Wisata ini mengalami kerusakan.

Kepala Distanhut Sugeng Pramono mengungkapkan, data diambil sejak Jumat (15/2/2014), usai letusan Kelud, abu yang vulaknik itu merusak tanaman di 12 titik, terbanyak di kawasan Kecamatan Bumiaji sebanyak 9 titik, Desa Sumberejo dan Kelurahan Sisir.