Kelud Meletus

Permainan Tradisional Pulihkan Trauma Pengungsi

"Kami dapat roti dan uang saku Rp 100 ribu, lumayan buat beli jajan," ujarnya.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Adi Agus Santoso

SURYA Online, KEDIRI - Anak-anak pengungsi korban letusan Gunung Kelud mendapat terapi pemulihan mental, dengan permainan tradisional dan sholawatan dari muslimat Hizbut Tahrir Kota Kediri di Pos Pengungsian Lapangan Wates, Senin (17/2/2014).

Ada belasan anak-anak yang mengungsi di Balai Desa Sidomulyo, diboyong ke Posko Pengungsi TNI AL. Selain mendapatkan biskuit dan kue, anak-anak diajak bermain untuk menghilangkan rasa traumanya.

Dian AF salah satu relawan menyebutkan, anak-anak yang diasuhnya diajak bermain dan bernyanyi untuk menghilangkan rasa traumanya. "Macam-macam kegiatannya, tujuannya supaya anak-anak bergembira," ungkapnya.

Dijelaskan, anak-anak yang menerima terapi berasal dari Desa Sanding yang lokasinya 8 km dari puncak Gunung Kelud, dengan usia antara 5 sampai 12 tahun. Anak pengungsi itu, pada pagi hari kembali bersekolah seperti biasanya. Mereka hanya diliburkan dua hari, dan pekan ini telah masuk seperti biasanya.

Meski sebagian besar warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing, masih ada beberapa warga pada malam hari kembali ke pengungsian. Seperti dikemukakan Bagus (9) siswa SDN kelas 2 itu mengaku senang diajak bermain dengan teman sebayanya. "Macam-macam kegiatannya, ada petak umpet sampai sholawatan," ungkapnya.

Penuturan senada dikemukakan Rizky (9), yang mengaku senang diajak bermain. Masalahnya rumahnya sekarang masih kotor dipenuhi pasir dan debu hasil letusan Gunung Kelud. "Kami dapat roti dan uang saku Rp 100 ribu, lumayan buat beli jajan," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved