Gunung Kelud Meletus
220 Pengungsi Dicari Keluarganya
Sejak terjadi letusan Gunung Kelud kami tidak ketemu mereka. Kami sempat melihat salah satu anggota keluarga kami diwawancarai TV
Penulis: Iksan Fauzi | Editor: Wahjoe Harjanto
SURYA Online, BATU - Lima hari paska bencana meletusnya Gunung Kelud di Kabupaten Kediri (Kamis, 13/2/2014), kondisi kawasan terdapak bencana berangsur membaik. Para anggota keluarga yang mengungsi terpisah dengan keluarganya mulai mencari ke posko pengungsian.
Perempuan paruh baya bernama Prapti, warga Kelurahan Ngaglik, Kota Batu datang bersama tiga anggota keluarganya langsung mendatangi relawan yang berjaga di posko utama pengungsian di Pujon, Senin (17/2/2014).
Prapti meminta informasi mengenai namanama pengungsi di Pujon, namun nama yang ada di database tidak terdapat satu pun nama anggota keluarganya dari Desa Ngatru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
“Sejak terjadi letusan Gunung Kelud kami tidak ketemu mereka. Kami sempat melihat salah satu anggota keluarga kami diwawancarai (salah satu stasiun) TV di sini (posko Pujon),” ujar Prapti.
Namanama anggota keluarganya yang mengungsi adalah Eko, Tombo, Didit, dan Rini. Namun upaya pencarian itu belum membuahkan hasil. “Kami sempat tanya ke posko utama di Ganesha (Kota Batu) tapi di sana juga tidak ada,” ujarnya.
Sementara itu relawan dari PMI kabupaten Malang yang berjaga di pusat informasi posko Pujon, Kahfi Subhan mengungkapkan, sampai Senin (17/2/2014) sore, tercatat ada 220 pengungsi yang dicari keluarganya. Data namanama pengungsi dari berbagai desa dari Ngantang yang dicari dipampang di papan pengumuman.
“Setiap hari ada antara 15 sampai 20 orang yang bertanya keberadaan keluarganya di posko ini. bisa jadi mereka pisah saat panik,” tukas Subhan.