Gunung Kelud Meletus
Warga Laki-laki Agar Menengok Rumah
Saya lihat aktifitas Kelud agak turun. Warga bisa melakukan pembersihan dengan menengok rumah
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Wahjoe Harjanto
SURYA Online, MALANG - BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Malang menghimbau warga laki-laki untuk melihat kondisi rumah mereka. "Saya lihat aktifitas Kelud agak turun. Warga bisa melakukan pembersihan dengan menengok rumah," kata Hafi Lutfi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang kepada Surya Online, Minggu (15/2/2014).
Hal itu terkait pengamanan barang milik mereka sebab personel keamanan yang terbatas tidak bisa memantau semua hal. "Selain bantuan dari masyarakat juga kami melibatkan personil Dishub dan polisi," tambah Hafi Lutfi.
Menurut Hafi, hujan debu dampaknya sangat meluas diluar perkiraan. Yang semula diperkirakan hanya beberapa desa terdampak, ternyata meluas ke seluruh wilayah, bahkan diluar Jawa Timur.
"Kami koordinasi dengan BPBD wilayah lain, seperti Blitar, Lumajang karena kalau sudah ada bencana, tidak melihat wilayah. Sampai tadi siang, data pengungsi sekitar 30.000 orang di sejumlah titik," terangnya.
Pemkab Malang menyiapkan anggaran bencana alam Rp 10 miliar dan bisa ada tambahan dari yang lainnya, misalkan Pemprov Jatim untuk memulihkan kawasan yang terkena dampak erupsi Kelud. "Semua kerusakan akan kami data. Dari kebutuhan pakan ternak untuk 41.000 ekor sapi perah saja diasumsikan perlu Rp 400 juta per hari," katanya.
Sementara Helijanti Koentari, Kepala Disperindag dan Pasar Kabupaten Malang menyatakan, tiga pasar dibawah pengelolaannya belum aktif karena masih banyak pedagang dan petani yang mengungsi.
"Kalau SKPD kita sebelumnya kan bantu-bantu alat produksi ke industri UMKM di tiga kecamatan. Tapi karena banyak warga mengungsi, otomatis aktifitas produksi warga tidak ada untuk sementara," paparnya.