Kucing Tak Berbulu Harganya Rp 25 Juta
"Memeliharanya tidak sulit, makannya seperti kucing biasa dan mandinya cuma seminggu sekali,"
Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Adi Agus Santoso
SURYA Online, MALANG - Jika ada pertanyaan jenis kucing yang paling mahal saat ini, jawabannya adalah Kucing Sphynx. Harganya per ekor mencapai Rp 25 Juta, jauh lebih mahal ketimbang harga kucing jenis Persia, Maine Coon, atau Bengal yang berkisar Rp 1 juta - Rp 10 juta.
Harga tersebut, merupakan jenis kucing yang berkualitas impor. Jika yang kualitas lokalan saja harganya jauh lebih murah, berkisar diangka Rp 15 juta. Kendati harga kucing tinggi, bukan berarti kucing jenis Sphynx rumit dalam pemeliharaan. Kucing ini justru lebih mudah dipelihara di negara yang beriklim tropis seperti Indonesia.
"Memeliharanya tidak sulit, makannya seperti kucing biasa dan mandinya cuma seminggu sekali," kata Indah Wagiyanto, salah satu pemilik kucing Sphynx saat ditemui Surya Online, disela-sela National Cat Show Malang Cat Lovers di Plaza Araya, Kota Malang, Minggu (9/2/2014) siang.
Satu-satunya perawatan yang ia lakukan pada kucing ini hanya mengelap tubuhnya dengan tisu basah setiap hari. Ini dilakukan, supaya tubuh kucing tersebut tetap segar apalagi kucing ini tidak memiliki bulu sama sekali ditubuhnya. "Supaya kulitnya selalu cerah, dan tak berpenyakit," ungkap wanita yang memiliki usaha peternakan kucing Osing Caterry di Banyuwangi ini.
Sekadar diketahui, Kucing Sphynx merupakan salah satu jenis kucing hasil rekayasa genetik. Kucing ini tak memiliki bulu, warna kulit dan belangnya cerah, serta bentuknya lebih menyerupai patung Sphynx. Karena alasan inipula kucing ini dinamai persis seperti patung yang berwujud Singa bermuka manusia itu.
"Saya membeli jenis kucing ini sepasang. Satunya lagi tidak saya bawa, karena masih kecil," kata wanita yang mengaku baru tujuh bulan memiliki kucing tersebut.
Kegiatan National Cat Show merupakan ajang berkumpulnya seluruh komunitas pecinta kucing di Indonesia. "Untuk Jawa Timur, ada pecinta kucing Surabaya, Banyuwangi dan Sidoarjo. Selain itu ada juga dari Jakarta, dan Yogyakarta juga disini," kata Denavis Wasyilatul Ilmi (20), sekretaris Malang Cat Lovers.