HPN 2014
Panitia Sebut Bakar Ikan Tak Terkait HPN
Kegiatan tersebut digelar oleh sebuah event organizer yang memanfaatakn momen HPN karena lokasi dan waktunya bersamaan pelaksanaan HPN.
Penulis: Hesti Kristanti | Editor: Heru Pramono

SURYA Online, BENGKULU - Gagalnya kegiatan bakar ikan terpanjang se Indonesia di pantai Panjang, Bengkulu, Sabtu (8/2/2014) siang ini tidak diketahui oleh panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2014. Panitia lokal HPN 2014, Yuliardi Hardjo Putra, mengatakan bahwa sejatinya kegiatan bakar ikan terpanjang yang disebut-sebut akan memecahkan rekor MURI itu tidak terkait HPN.
Kegiatan tersebut digelar oleh sebuah event organizer yang memanfaatakn momen HPN karena lokasi dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan HPN. Yakni, terletak di pantai Panjang, tepat berseberangan dengan pameran Expo Media di Sport Centre.
"EO itu sendiri yang mengatur teknisnya, kami tidak tahu. Panitia lokal hanya melaksanakan kegiatan utama yang digelar di Universitas Bengkulu dan sejumlah hotel," terang pria yang juga menjabat Sekretaris 1 PWI Bengkulu ini saat dihubungi Surya Online siang ini.
Didik pun mengatakan, tidak bertanggung jawab atas kegiatan tersebut. Terlebih, menurutnya kegiatan itu bermuatan politis, menyangkut pencalonan diri seseorang dalam legislatif. "EO itu memanfaatkan moment HPN. Kami sendiri tidak tahu detil kegiatannya dan itu di luar kewenangan kami," jelasnya.
Pagi tadi, di pantai Panjang digelar bakar ikan terpanjang se-Indonesia dan akan dicatatkan dalam rekor MURI. Panitia bernama Nanang menyebut panjang panggangan 6 km, terdiri dari dua sisi, sehingga total 12 km. Ikan yang akan dibagi sebanyak 12 ton. Kegiatan ini tertulis dalam rundown acara rangkaian HPN 2014.
Di lokasi bakar ikan pun terpajang baliho pemecahan rekor MURI tersebut. Namun, acara ini kacau karena minimnya stok ikan. Peserta yang sebagian besar perempuan mengamuk karena tak kebagian ikan. Mereka memukul-mukul tempat pembakaran ikan dan menggulingkannya ke tengah jalan. Bahkan sejumlah pembakar ikan itu dibakar di tengah jalan raya.
"Kami kecewa dengan panitia. Masyarakat Bengkulu ingin ikut bersama-sama meramaikan kegiatan ini. Apalagi Pak Presiden juga datang ke sini, tapi kok kacau," ujar Maswati, yang tinggal di Muara Bangka Hulu. Petugas keamanan langsung mengantisipasi kericuhan ini karena memacetkan lalu lintas.