Sedan Tabrak Puluhan Siswa di Sekolah
Pengakuan Anggara Bertolak Belakang Dengan Sejumlah Siswa
Tersangka yang mengaku panik kepada penyidik dinilai sebagai alasan saja.
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Titis Jati Permata

SURYA Online, SIDOARJO – Pengakuan Anggara Putra Trisula (21) kepada penyidik saat diperiksa di Polres Sidoarjo dinilai bertolak belakang dengan beberapa siswa SMA Hang Tuah 2 yang ditemui SURYA Online.
Tersangka yang mengaku panik kepada penyidik dinilai sebagai alasan saja.
Pasalnya, mobil Honda Jazz L 177 AY yang dikendarai Anggara sebelumnya berjalan ke depan pelan sekitar 5 meter.
Begitu Honda Jazz warna abu-abu itu mendadak mundur dengan kecepatan tinggi hingga merobohkan sekitar 20 siswa dan terjatuh semua.
Seketika itu juga mobil dipacu Anggara ke depan dan menabrak Alif Kurnia Safitri, 15, siswi kelas X dan Setyo Nugroho bagian Administrasi Logistik (Minlog) SMA Hang Tuah 2 serta siswa lainnya.
Menurut salah seorang siswa kelas XII, sebelum peristiwa penabrakan berlangsung, puluhan siswa tidak terlalu menghiraukan kehadiran Anggara yang sempat berdebat dengan satpam.
Melihat kondisi yang demikian, siswa kelas XII berinisial A mendatangi untuk ikut menyelesaikan.
Rupanya kehadiran A tidak bisa diterima Anggara hingga terjadi cek cok mulut.
“Anggara mengancam menunggu di luar dan A berani meladeni tantangan di halaman sekolah,” terang siswa kelas XII tadi.
Melihat keduanya sudah gontok-gontokan dan puluhan siswa ikut mengerubuti, salah seorang guru mendekat dan mengajak Anggara kembali ke mobilnya agar persoalan selesai.
Puluhan siswa yang mengerubuti menyuruh mobil itu cepat keluar dari halaman sekolah sembari menggebrak mobil.
“Kalau digebrak dengan tangan nggak mungkin penyok di bagian atas. Kalau yang penyok pada bagian belakang kemungkinan saat mobil itu mundur dan mengenai sekitar 20 siswa itu,” jelasnya.