Pameran Alutsista Sajikan Alat Tempur Perang Dunia II
Bahkan terdapat persenjataan yang pernah dipakai perang dunia ke II, seperti senjata mesin berat 12,7 mm/TSD buatan Rusia tahun 1938 dan 1944.
Penulis: Iksan Fauzi | Editor: Heru Pramono

SURYA Online, BATU - Pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) memperingati hari jadi Kota Batu ke-12 menyajikan berbagai macam senjata tempur yang dimiliki tiga kesatuan, angkatan darat, udara, dan laut. Bahkan terdapat persenjataan yang pernah dipakai perang dunia ke II, seperti senjata mesin berat 12,7 mm/TSD buatan Rusia tahun 1938 dan 1944.
Berbagai alat tempur baik alat berat maupun ringan dipajang, seperti rudal, sniper, pistol, alat selam milik kopaska dan marinir, perahu karet, peralatan terjun payung, tank Am-x, panser, tank scorpion.
Selain itu juga terdapat berbagai alat tempur lainnya, seperti dari Kopaska menampilkan berbagai macam sniper jenis NTW call 20 mm jarak efektif 800-1.800 meter buatan Afrika, black arrow call 12,7 mm jarak efektif 800-1.200 meter buatan Serbia..
Ada juga pistol corner shot buatan Ssrael yang didatangkan ke Indonesia tahun 2012. Kelebihan pistol ini dilengkapi peralatan yang bisa dibelokkan ke kanan dank e kiri untuk melihat musuh dari dinding sebelah, memiliki kamera, serta infrared.
Di stan Marinir menampilkan senapan jenis steyr AUG A 1 buatan Australia. Senapan ini masuk Indonesia sejak tahun 1999. Ada lagi senapan untuk pelontar granat dari Jerman dan Afrika. Senapan ini bisa melontarkan granat sampai jarak 400-500 meter.
Senjata paling gres masuk Indonesia adalah Pistol Bull Cherokee Speck OPS buatan Israel, masuk Indonesia tahun 2013. Pistol semi otomatis ini dilengkapi peredam, dipakai oleh pasukan khusus katak dan pasukan khusus lainnya.
“Ada lagi senapan HK (Heckler & koch) 416 buatan Jerman. Bagusnya, bisa digunakan di air dengan sistem senjatanya semi dan full otomatis,” uajr Praka Marinir Bambang Widodo, Minggu (20/10)
Di Lanud Abduraahman Saleh menampilkan miniatur pesawat dan video atraksi pesawat tempur. Sedangkan Pusdik Arhanud memiliki simulator aeromodeling. Pengunjung yang kebanyakan anak-anak diajak memainkan pesawat ini melalui remote control.
Di stand Paskhas menampilkan berbagai sniper, seperti AW 50 buatan Inggris didatangkan tahun 2012. Senjata ini memiliki jarak efektif sasaran antara 2-3 km. Senjata sniper ini bisa menembus baja ketebalan 7 mm dan bisa menghancurkan manusia.
Pameran alutsista yang baru pertamakali ditampilkan di Kota Batu ini mendapatkan apresiasi dari pengunjung. Seperti komentar Alfin yang memberi komentar di buku tamu di stand kompi kavaleri. Warga Sengkaling itu mengatakan, pameran ini hebat dan asyik, semoga tahun depan diadakan lagi.
Sri Kustinah, warga Batu menilai pemaran ini sangat baik. Ia berharap diadakan rutin, paling sedikit dua tahun sekali supaya merakyat.
Sedangkan Bintang Kreznaya, warga Batu menyatakan, pamerannya sangat bagus dan edukatif sekali. “Kalau bisa tiap tahun diadakan pameran edukasi mengenai alutsista biar para penerus bangsa bisa tahu banyak dan lebih mencintai bangsa dan negara. Hidup ABRI,” ujarnya.
Hendrik, warga Kota Malang yang mengajak keluarganya menonton pameran itu berkomentar, pameran tersebut menarik. Anak-anaknya dikenalkan senjata, etrutama pistol milik TNI. “Bagus. Kalau perlu, kami bisa setiap waktu melihat senjata-senjata ini,” komentarnya.