Mahasiswa ITN Meninggal
Teman-teman Fikri Kehilangan Sosok yang Humoris
Teman-teman Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) yang meninggal saat Kemah Bakti Desa (KBD), merasa kehilangan.
Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Parmin
SURYA Online, MALANG – Teman-teman Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) yang meninggal saat Kemah Bakti Desa (KBD), merasa kehilangan sosok humoris mahasiswa asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
Dua orang temannya yang ikut KBD mengatakan Fikri merupakan sosok pribadi yang senang guyon dan tidak suka mengeluh.
Dua mahasiswa jurusan Planologi yang enggan disebutkan namanya ini menuturkan meski berbeda kelompok Fikri sering berkumpul bersamanya.
“Padahal baru kenal, tapi kami cocok bicara sama dia (Fikri). Baik sekali orangnya dan enak bercanda,” kata mahasiswa tersebut kepada Surya online saat ditemui di kampus ITN.
Kedua mahasiswa asal Flores ini mengungkapkan kegiatan utama KBD ini adalah menanam mangrove dan meratakan tanah untuk dibangun Pusat Penangkaran Penyu Goa China.
Kedua mahasiswa ini pun menampik jika Fikri tenggelam dan hanyut di laut. Sebab, lanjutnya, semua mahasiswa yang ikut KBD tidak pernah ke laut.
“Kena air laut saja kami tidak pernah. Saya tidak percaya Fikri tenggelam,” sambungnya.
Baik keduanya mengaku kaget ketika kabar Fikri meninggal.kabar yang diketahui kedua mahasiswa ini, Fikri meninggal karena sakit.
“Kami tahunya (Fikri meninggal) malam. Kami langsung diminta pulang,” ujarnya.
Kedua mahasiswa ini membeberkan Fikri tidak pernah mengeluh bahkan ketika capek sekalipun, Fikri tidak menunjukan gelagat ingin istirahat, namun tetap ingin berkegiatan.
“Padahal badannya gemuk, tapi tidak pernah mengeluh capek. Padahal kami tahu dia kelelahan. Sebab kami saja capek kok,” paparnya.
Kedua mahasiswa ini menegaskan tidak ada kegiatan kekerasan selama KBD berlangsung. Bahkan rencananya, hari ini mahasiswa ITN akan melakukan peresmian pembuatan penangkaran penyu dan melepas beberapa penyu ke laut.
"Kegiatannya menanam mangrove, itupun tidak di laut, tapi di rawa. yang utama ini melepas penyu, tapi akhirnya batal," tukasnya.