Begini Cara Memelihara Tuyul Halal
Memangnya ada tuyul halal? Begini caranya.
Editor:
Tri Hatma Ningsih
Oleh : M. Dzikruddin Djazuli
Mahasiswa PBA Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya
Seminar yang dihajat komunitas kepenulis Forum Lingkar Pena (FLP) Sidoarjo di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo, Minggu (26/5/2013) lalu itu sangat berkesan karena pematerinya penulis ternama Indonesia, yaitu Habiburrahman El Shirazy atau Kang Abik. Didampingi Sinta Yudisia, penulis novel The Road to the Empire, Rose, dan Rinai itu bertema Sarasehan, Curhat Cinta Kang Abik.
Kali ini Kang Abik bukan hanya membahas penulisan ataupun bedah buku. Lebih dari itu, ia memotivasi penulis baru. Pertama, mendefinisikan kata menulis dengan arti unik sehingga memberi semangat untuk menulis. Jangan mengartikan menulis dengan makna terjemahan dari kamus bahasa Indonesia, karena itu biasa saja.
“Cobalah memaknai menulis sebagai mengawinkan tiga novel, atau menulis adalah menciptakan tuyul-tuyul halal,” contoh penulis Ayat-ayat Cinta itu. Jika produktif menulis, dan rutin mengirimkan tulisan ke media, berarti menambah gemuk rekening di bank. Iitu sama halnya memelihara tuyul-tuyul halal, istilah Kang Abik.
Selain itu, Kang Abik juga memberi tausyiah agar peserta seminar bisa menjadi orang yang sukses. Pertama, perlunya menghargai diri sendiri, karena dengan menghargai diri sendiri nantinya juga bisa menghargai orang lain sehingga sosialisasi atau team work dapat terjalin. Kedua menentukan goal yang dibagi menjadi dua, yaitu hipnotic goal (keinginan yang sementara), keinginan ini seperti halnya cita-cita di waktu kecil yang bisa berubah-ubah sampai dewasa, dan true goal (keinginan yang sesungguhnya). Keinginan yang benar-benar fokus untuk sukses.
Ketiga, mengetahui hukum-hukum kehidupan, yakni al ahkam al syari’ah (hukum yang mengatur dunia dan akhirat) dan al ahkam al kauniyah (hukum alam). Hukum ini tidak membedakan mana yang beribadah atau yang kafir, namun lebih kepada siapa yang berkerja keras maka akan sukses. Yang terakhir dan terpenting adalah bertawakal kepada Allah SWT, karena ini adalah inti dari apa yang telah kita kerjakan.
Berita Terkait