Museum Dirgantara Malang, Alternatif Wisata Edukasi

SURYA Online, MALANG – Tri Hastoyo (11) takjub melihat boneka manekin yang dipasang peralatan pilot jet tempur lengkap di Museum Dirgantara A Sulaksono di PAngkalan Lanud Abdurrachman Saleh TNI AU Malang, KAmis (9/5/2013).

Manekin tersebut dipasang baju pilot berwarna orange. Selain itu, dipasang pula helm pilot, lengkap dengan masker udaranya. Tri yang tinggal di sekitar Pangkalan TNI AU ini mengaku ingin menjadi pilot jet tempur ketika sudah besar nanti.

“JAdi pilot keren. Gagah. Aku pengen jadi pilot nanti,” kata Tri.

Kepala Pentak PAngkalan Lanud Abdurrachman Saleh TNI AU Malang, LEtkol Sus Sutrisno MSi, mengatakan musem yang resmi berdiri pada Rabu (8/5/2013) kemarin ini untuk dokumentasi sejarah skuadron-skuadron yang ada di Lanud Abdurrachman Saleh Malang.

“KAmi memiliki tiga skuadron, yaitu Skuadron Udara 21, Skuadron 4, dan Skuadron Pemeliharaan 32. Ketiga skuadron ini punya sejarahnya sendiri, sayang kalau tidak ada museumnya,” kata Sutrisno.

Untuk penamaan museum, A Sulaksono, Sutrisno menjelaskan sebagai bentuk penghargaan kepada anggota TNI AU Malang, Almarhum MArsma TNI Anumerta Albertus SUlaksono yang gugur di Gunung Salak Bogor ketika bertugas.

Koleksi di museum ini, ungkap Sutrisno, ada foto-foto bersejarah, replika pesawat yang pernah mengisi skuadron TNI AU Malang, dan bagian-bagian mesin pesawat.

“Museum ini hanya embrio kecil. Nantinya akan kami kembangkan lagi untuk menjadi museum besar,” ujar Sutrisno.

Sutrisno menuturkan museum ini buka setiap hari kerja mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Namun, Sutrisno juga membuka museum ini pada hari-hari libur.

“Tapi dengan janjian terlebih dahulu. Selain sebagai dokumentasi kami, museum ini juga bisa jadi wisata edukasi bagi warga Malang,” pungka Sutrisno yang juga mengatakan museum ini tidak dipungut biaya masuk.