Soto Susu Banjar, Ada yang Mau Coba?

Soto Susu Banjar, Ada yang Mau Coba?

Penulis: Marta Nurfaidah | Editor: Parmin
zoom-inlihat foto Soto Susu Banjar, Ada yang Mau Coba?
surya/marta nurfaida
Soto Susu Banjar
SURYA Online, SURABAYA - Memperkenalkan rasa masakan yang tak lazim di lidah menjadi tantangan tersendiri bagi pebisnis kuliner. Yuke Wangsa Widjaja, pemilik depot Soto Banjar Bamegah di kawasan Jl Mayjen Sungkono Surabaya, memodifikasi menu asli masakan Kotabaru, Banjarmasin dengan selera orang Jawa.

Utak-atik resep semula bukan keahlian Yuke. Urusan memasak sepenuhnya dipercayakan kepada sang mertua, Ani (61), dan suaminya, Hongky Soecoko. Namun, setelah berjalan dua bulan, perempuan berperawakan tinggi ini akhirnya sudah dapat menguasai dapur. Usaha kerasnya untuk belajar dan bekerja membuat depotnya yang menawarkan masakan Banjar semakin disukai banyak pelanggan.

Bisnis kuliner ini dibuka pertama pada 2006. Tempat depotnya bergantian dengan bengkel milik suaminya. Menu yang disajikan pun masih sebatas soto Banjar, sate tulang, sate ayam, serta, ketupat sayur.

Yuke yang berasal dari Jember belajar memasak menu Banjar dari mertuanya yang memang asli dari Kotabaru, Banjarmasin. Perlahan-lahan, usahanya berkembang. Yuke tidak harus bergantian dengan bengkel suaminya dan dapat buka depot mulai pukul 09.00 hingga 22.00 sejak 2008.

“Awalnya ya iseng saja memilih bisnis kuliner ini. Eh, kok kemudian banyak pembeli yang kembali dan akhirnya jadi pelanggan,” ungkap Yuke, Selasa (16/4/2013). Pelanggan sebagian besar dari luar kota Surabaya. Akan tetapi, ada juga mereka dari Kalimantan yang merantau di tanah Jawa.

Menu andalannya, antara lain, Soto Banjar dari suku Banjar, Kalimantan Selatan. Beda Soto Banjar dengan soto Lamongan adalah bumbunya yang memakai rempah-rempah. Hangatnya kuah itu disantap dengan isian berupa irisan ketupat, ayam kampung suwir, soun, perkedel, dan telur rebus.

Soto Banjar memakai kuah yang dicampur dengan susu segar yang umumnya dipakai di sebagian besar masakan berkuah di Kotabaru. “Masing-masing kota bisa berbeda cara mengolahnya. Memang soto Banjar buatan saya ini saja dipakai campuran susu segar,” papar Yuke.

Sebagai modifikasi menu depot, ketupat sayur juga tertera dalam daftar menu. Irisan ketupat dihidangkan bersama sayur lodeh campuran labu putih, kacang panjang, labu siam, dan nangka muda. Lauk daging bumbu bali, ayam ungkep goreng, dan taburan bawang merah memberi sensasi berbeda di setiap kunyahan. Apalagi dengan bumbu rempahnya yang terasa kuat.

Menu berkuah lainnya adalah Sup Mutiara. Jangan dibayangkan sup ini berbahan sagu mutiara yang sering dipakai dalam bubur Madura sebagai makanan penutup. Sup Mutiara adalah sup yang segar gurih.

Bumbu kuah Sup Mutiara ini seperti sup sayur kebanyakan. Hanya, kuahnya memakai susu segar dengan isi wortel, kacang polong, irisan sosis, makaroni, dan kentang. Sedangkan mutiara yang dimaksud itu berupa daging ayam cincang berbumbu yang dibentuk bola-bola kecil.

Yuke juga memperhatikan kesehatan para pelanggannya. Mereka yang alergi susu, boleh memesan Sup Mutiara berkuah bening. “Jadi, kuah supnya tanpa susu segar,” ujar Yuke.

Pembeli yang memesan untuk dibawa pulang akan mendapat dua bungkusan karena susu segarnya dipisah agar tidak cepat basi. Susu tersebut baru dicampurkan ketika Sup Mutiara dipanaskan di rumah.

“Selain itu, susu akan rusak kalau sering dipanasi. Lebih baik dituangkan ketika hendak dimakan saja,” terang ibu dari Cathleen Natasya Renata (11) dan Stanislaus Raymond Soecoko (7).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved