Kenalkan, Tahu Sari Air Laut
Dengan menggunakan SAL, proses produksi tahu berlangsung bersih dan tidak ada limbah buangan yang berbau
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Satwika Rumeksa
Produk tahu ramah lingkungan yang dikenalkan adalah tahu yang diproses dengan menggunakan bahan pendukung sari air laut (SAL). Produk ini merupakan salah satu produk hasil penelitian Kadin Jatim yang bisa diterapkan secara mudah oleh siapapun.
Cara mudah membuat tahu ramah lingkungan ini dirasakan langsung oleh beberapa wartawan yang diberi kesempatan mengikuti pelatihan, Sabtu (23/3/2013). Dalam hitungan jam, jurnalis media cetak, televisi dan online itu sudah bisa mempraktekkan pembuatan tahu Sari Air Laut.
Wakil Ketua Kadin Jatim, Bidang ESDM, Nelson Sembiring mengatakan SAL adalah bahan yang diambil dari bahan ‘sari’ garam dan air dari dasar laut yang sudah diolah. Dalam proses pembuatan tahu jenis baru ini, SAL berfungsi jadi kogulan (bahan pengikat protein atau pengental dalam proses pembuatan tahu) baru menggantikan penggunaan whey dalam proses pembuatan tahu tradisional.
“Dengan menggunakan SAL, proses produksi tahu berlangsung bersih dan tidak ada limbah buangan yang berbau, proses produksi juga bisa dilakukan di dapur rumah, tidak perlu lahan luas,” ujar Nelson yang ikut hadir dalam pelatihan, Sabtu (24/3/2013).
Selain proses yang bebas limbah, tahu yang biasa disebut tahun Nigarin (nama sebuah produk suplemen SAL) juga dipastikan lebih sehat. “Saya sudah teliti kandungan-kandungan di dalam tahu dan kandungannya lebih baik,” ujar peneliti yang mendapat gelar S2 dan S3 di Jepang itu