Laser Penghilang Tato
Butuh Waktu Lama dan Mahal
Seringnya, biaya menghapus tato jauh lebih mahal dari biaya pembuatan tato itu sendiri.
Penulis: Satwika Rumeksa | Editor: Satwika Rumeksa
Dewasa ini terlihat tren, makin banyak pemilik gambar rajah tubuh yang justru ingin menghilangkan tato miliknya. Ada peningkatan hampir 40 persen pemilik tato yang memutuskan untuk menghapusnya. Kebanyakan perempuan yang berusia antara 25 dan 50 tahun.
Salah satu alasan yang paling sering dikemukakan adalah, tato tidak lagi sesuai dengan kehidupan pribadi mereka. Dokter ahli kulit Marina Scheler mengatakan, "Banyak pasien yang ingin menghilangkan tato yang kualitasnya buruk."
Proses menghilangkan tato dengan bantuan laser, butuh waktu lama, menyakitkan dan mahal. "Tato yang dibuat secara profesional butuh lima hingga tujuh sesi laser." Antara tiap-tiap sesi, harus ada jarak waktu istirahat sekitar empat minggu. Jadi butuh waktu hingga berbulan-bulan, sampai tato hilang sepernuhnya.
Biayanya juga tidak murah. Di Jerman, setiap sesi penghapusan tato dengan bantuan laser biayanya bisa mencapai 200 Euro atau sekitar 2,5 juta Rupiah. Seringnya, biaya menghapus tato jauh lebih mahal dari biaya pembuatan tato itu sendiri.
Misalnya Sue, yang memiliki tatonya yang pertama saat berusia 17 tahun. Tato berupa gambar naga di bagian lengan atas. Tapi 12 tahun kemudian, Sue tidak mau lagi terlihat dengan tato. "Rasanya tidak cocok lagi untuk saya. Saya tidak menyesali telah ditato, tapi saya juga tidak menyesal telah menghilangkannya."
Banyak pasien yang tidak menuntaskan sesi penghilangan tato, karena tidak tahan rasa sakit akibat laser. Beberapa orang bahkan mengatakan, proses penghilangan tato lebih menyakitkan daripada saat ditato. Mereka butuh bius lokal atau obat penghilang rasa sakit. Efek sampingnya bisa berupa eksem, dan bagian kulit yang dilaser akan menjadi sangat sensitif selama beberapa bulan.
Pada tato yang dikerjakan secara profesional, pigmen warna berada di lapisan tengah kulit. Laser memecahkan pigmen warna menjadi partikel-partikel kecil dan ditransportasi ke luar melalui sistem limpa. Tapi belum diketahui, apakah proses ini menghasilkan produk buangan yang bisa membahayakan kesehatan manusia.(DE.DW)