Gadget Style
Ancaman Android, Selamat Datang Windows Phone 8
Tizen, Firefox OS, dan Ubuntu, bermimpi ingin sukses setidaknya seperti si robot hijau besutan Google.
Tidak hanya itu, tiga OS lainnya juga mulai mengincar pasar, yakni Tizen, Firefox OS, dan Ubuntu. Ketiganya bermimpi ingin sukses setidaknya seperti si robot hijau besutan Google.
Pengamat telekomunikasi Herry Setiadi Wibowo memprediksi masih merupakan era kejayaan Android, BlackBerry dan iOS. Kalau Windows Phone mulai mengintip, agaknya pasar smartphone juga semakin ramai dengan kehadirannya. "Namun untuk ketiga OS yang relatif ‘baru’ itu, rasanya belum akan menyamai yang sudah ada untuk tahun ini,” jelasnya.
Tizen merupakan OS yang dikembangkan dari kernel Linux. Yang sudah berencana memakai OS Tizen adalah Samsung. Sayangnya, belum akan beredar di Indonesia. Samsung akan menyodorkannya ke NTT Docomo Jepang dulu.
Sama seperti Android, Tizen merupakan sistem operasi bersifat terbuka (open source) tapi tak hanya dirancang untuk ponsel pintar dan tablet, sekaligus untuk perangkat multimedia dalam kendaraan, televisi dan sebagainya. Tizen menjadi proyek besar organisasi Linux Foundation bersama perusahaan elektronik Samsung dan produsen prosesor Intel. Samsung dan Intel merupakan donator Linux Foundation.
Menurut Herry, kalau Firefox OS dikembangkan oleh Mozilla. Kabarnya, tahun ini ZTE dan TCL (sama-sama dari China) akan meluncurkan ponsel dengan OS itu. Tapi belum masuk Indonesia, dan entah jadi masuk atau tidak,” katanya.
Jika Samsung dengan Tizen menggandeng Intel, Firefoxx dengan ZTE dan TCL akan menggunakan prosesor Snapdragon dari Qualcomm. Sedangkan, Ubuntu OS juga berbasis Linux.
OS ini juga menerapkan sistem open source, bahkan pada praktiknya OS ini pun bisa dipakai di iPhone, Android hingga smart-TV. Inovasi sistem operasi itu semakin menumbuhkan industri gadget itu sendiri.
"Dengan demikian, masyarakat semakin punya banyak pilihan dengan range harga yang sangat bervariasi sesuai kebutuhan,” paparnya.
Gadget berlayar sentuh, kata Herry Setiadi Wibowoakan semakin mendominasi pasar tahun ini. Kalau dicermati, beberapa sistem operasi yang relatif menguasai pasar saat ini seperti Android, iOS, Windows Phone, dan setelah ini BB10.
Jika Samsung dengan Tizen menggandeng Intel, Firefoxx dengan ZTE dan TCL akan menggunakan prosesor Snapdragon dari Qualcomm. Sedangkan, Ubuntu OS juga berbasis Linux.
Perangkat yang ada sekarang akan lebih optimal bila ditanamkan pada gadget dengan layar sentuh. Untuk ukuran fisik, seolah terjadi "nostalgia" gadget. “Dulu gadget kan fisiknya besar, lalu mengecil, membesar lagi, dan tahun ini lebih besar lagi,” ujarnya.
Sementara untuk konektivitas nirkabel, arahnya bukan cuma bluetooth dan Wi-Fi. Near Field Communication (NFC) akan lebih sering ditemui. Untuk nge-charge baterai aneka peranti wireless charging akan lebih sering muncul.
Product Manager Nokia Indonesia, Anvid Erdian mengatakan, ke depannya Nokia komitmen menggarap pasar smart devices dengan menggandeng Microsoft. Seluruh produk smart devices kami nantinya akan memakai OS keluaran Microsoft. Terakhir Desember kemarin Lumia 920 dan 820 diluncurkan dengan mengadopsi Windows Phone 8.
Sederet seri Nokia Lumia yang menggunakan Windows Phone 8 yakni Lumia 620, Lumia 810, Lumia 820, Lumia 822 dan Lumia 920. Mau tidak mau, Nokia tidak bisa hanya memikirkan devices, tapi juga harus membangun ekosistem. Kesuksesan gadget lain (misalnya Samsung dengan Android) menginspirasi Nokia.
"Untuk itu saat ini kami ingin mengembangkan ekosistem Windows Phone di Indonesia bersama Microsoft,” jelas Andvid Erdian.