Semburan Lumpur Metatu Diusulkan Bikin Cerobong
Djaja Laksana (60) mengatakan, untuk menghentikan semburan lumpur akibat sembutan gas dari dasar bumi perlu dibuatkan cerobong.
Penulis: Sugiyono | Editor: Rudy Hartono

Djaja Laksana (60), sebagai konseptor bendungan lumpur dengan teori Bernoulli, mengatakan, untuk menghentikan semburan lumpur akibat sembutan gas dari dasar bumi perlu dibuatkan cerobong. "Sebaiknya dibuat bendungan dengan pasir berkukuran 4 meter persegi, tinggi 10 meter, kemudian diinjeksi dengan semen," kata Djaja saat meninjau semburan lumpur di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Senin (19/11/2012).
Djaja menambahkan bahwa teori Bernoulli tidak dapat diterapkan di semburan lumpur di Desa Metatu. Penjelasannya karena kandungan lumpurnya berbeda dengan lumpur Lapindo Sidoarjo. Semburan lumpur di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, aman tidak seperti semburan lumpur di Sidoarjo, yang mengeluarkan lumpur panas. "Ini aman, tidak seperti Lumpur Lapindo," imbuhnya.
Sampai saat ini petugas dari Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java (JOB-PPEJ) untuk memantau suhu gas dari semburan lumpur.