Kembali ke Alam, ke Bhakti Alam Pasuruan
Harga masuk cukup cekak, Rp 20.000 per kepala plus fasilitas kereta wisata, jus dan susu gratis, memetik buah di taman buah dan memancing.
Editor:
Tri Hatma Ningsih
Oleh : Nurfadilla Setyaningrum
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya
Sabtu (20/10) silam, kami sekeluarga mengunjungi Bhakti Alam, lokasi wisata di daerah Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur. Perjalanan menuju lokasi wisata lebih kurang satu jam dengan jalan menuju lokasi wisata mudah dijangkau meski berkelok-kelok dan naik turun. Pemandangan yang disuguhkan tak kalah dengan rasa lelah dalam perjalanan.
Tiba di lokasi, kami segera membeli tiket masuk, dua puluh lima ribu per kepala. Dengan harga tiket sebesar itu, sudah mendapat berbagai fasilitas, seperti kereta wisata, jus buah, susu, dan wisata buah. Kami pun segera masuk untuk menikmati semua fasilitas yang ditawarkan. Seperti, area pemancingan beserta depotnya, kios-kios bibit tanaman bunga dan buah, tempat pengolahan susu sapi perah, area permainan anak, area outbond, dan lain-lain.
Kami masuk area melewati jembatan gantung. Pertama kami diajak berkeliling kebun buah dengan kereta wisata. Pemandu wisata memberitahu berbagai jenis buah yang ada, seperti durian, salak, jeruk, manggis, kelengkeng, jambu, dan banyak lagi. Sekitar tiga puluh jenis buah dari dalam maupun luar negeri tumbuh di sana. Saat melewati jalanan kebun buah, kami melewati pula tempat pengolahan susu sapi perah beserta sapi perah yang diternakkan. Kereta pun berhenti di salah satu tempat pembibitan buah melon kuning. Di sana, kami diperbolehkan memetik sendiri dan menimbangnya, lalu membeli untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh atau dimakan bersama keluarga.
Kereta wisata pun bergerak kembali melewati perkebunan buah untuk kemudiam berhenti di depan kios yang menyediakan jus buah gratis, yaitu jus belimbing dan semangka. Karena niat kami adalah ingin memancing, akhirnya kami menuju area pemancingan yang tak jauh dari tempat kami diturunkan tadi. Kami mendapatkan ikan yang cukup banyak dan langsung menyantapnya setelah dimasak.
Setelah perut terasa kenyang, kami melanjutkan wisata ke area permainan. Ada permainan atv. Kami mengendarai atv melewati tanjakan dan turunan. Sementara kedua keponakan kecil kami mencoba permainan bogy, si mobil mini. Kami, berganti permainan segway, sebuah permainan beroda dua seperti skuter. Asyik juga ternyata…
Tak lupa kami mampir di kios buah, kami membeli rujak buah dan buah lainnya selain buah melon yang sudah kami beli sebelumnya di kebun buah. Lelah bermain, kami menuju tempat pengambilan susu gratis dan beristirahat sejenak di sana.
Cukup melelahkan juga berwisata di Bhakti Alam. Mulai pagi hingga sore, kami benar-benar menikmati berbagai pemandangan tanaman eksotis dan menikmati permainan-permainan yang ada. Rada lelah bukan menjadi akhir, justru kami memiliki pengalaman sangat menyenangkan, mengunjungi tempat wisata Bhakti Alam. Banyak yang bisa diperoleh, menikmati kekuasaan Sang Pencipta melalui makhluk ciptaan-Nya yang lain dan kebersamaan bersama keluarga, itulah yang terpenting.
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya
Sabtu (20/10) silam, kami sekeluarga mengunjungi Bhakti Alam, lokasi wisata di daerah Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur. Perjalanan menuju lokasi wisata lebih kurang satu jam dengan jalan menuju lokasi wisata mudah dijangkau meski berkelok-kelok dan naik turun. Pemandangan yang disuguhkan tak kalah dengan rasa lelah dalam perjalanan.
Tiba di lokasi, kami segera membeli tiket masuk, dua puluh lima ribu per kepala. Dengan harga tiket sebesar itu, sudah mendapat berbagai fasilitas, seperti kereta wisata, jus buah, susu, dan wisata buah. Kami pun segera masuk untuk menikmati semua fasilitas yang ditawarkan. Seperti, area pemancingan beserta depotnya, kios-kios bibit tanaman bunga dan buah, tempat pengolahan susu sapi perah, area permainan anak, area outbond, dan lain-lain.
Kami masuk area melewati jembatan gantung. Pertama kami diajak berkeliling kebun buah dengan kereta wisata. Pemandu wisata memberitahu berbagai jenis buah yang ada, seperti durian, salak, jeruk, manggis, kelengkeng, jambu, dan banyak lagi. Sekitar tiga puluh jenis buah dari dalam maupun luar negeri tumbuh di sana. Saat melewati jalanan kebun buah, kami melewati pula tempat pengolahan susu sapi perah beserta sapi perah yang diternakkan. Kereta pun berhenti di salah satu tempat pembibitan buah melon kuning. Di sana, kami diperbolehkan memetik sendiri dan menimbangnya, lalu membeli untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh atau dimakan bersama keluarga.
Kereta wisata pun bergerak kembali melewati perkebunan buah untuk kemudiam berhenti di depan kios yang menyediakan jus buah gratis, yaitu jus belimbing dan semangka. Karena niat kami adalah ingin memancing, akhirnya kami menuju area pemancingan yang tak jauh dari tempat kami diturunkan tadi. Kami mendapatkan ikan yang cukup banyak dan langsung menyantapnya setelah dimasak.
Setelah perut terasa kenyang, kami melanjutkan wisata ke area permainan. Ada permainan atv. Kami mengendarai atv melewati tanjakan dan turunan. Sementara kedua keponakan kecil kami mencoba permainan bogy, si mobil mini. Kami, berganti permainan segway, sebuah permainan beroda dua seperti skuter. Asyik juga ternyata…
Tak lupa kami mampir di kios buah, kami membeli rujak buah dan buah lainnya selain buah melon yang sudah kami beli sebelumnya di kebun buah. Lelah bermain, kami menuju tempat pengambilan susu gratis dan beristirahat sejenak di sana.
Cukup melelahkan juga berwisata di Bhakti Alam. Mulai pagi hingga sore, kami benar-benar menikmati berbagai pemandangan tanaman eksotis dan menikmati permainan-permainan yang ada. Rada lelah bukan menjadi akhir, justru kami memiliki pengalaman sangat menyenangkan, mengunjungi tempat wisata Bhakti Alam. Banyak yang bisa diperoleh, menikmati kekuasaan Sang Pencipta melalui makhluk ciptaan-Nya yang lain dan kebersamaan bersama keluarga, itulah yang terpenting.
Berita Terkait