Olimpiade 2012

Kayla Harrison, Korban Pelecehan Seksual Yang Sukses Merebut Emas

Jangan pernah menyerah untuk mencapai mimpi. Kalau saya bisa, saya pun yakin semua orang pun bisa

Penulis: Deddy Sukma | Editor: Deddy Sukma
zoom-inlihat foto Kayla Harrison, Korban Pelecehan Seksual Yang Sukses Merebut Emas
judospecial
BANGKIT - Kayla Harrison, sekarang tidak takut lagi.

Kayla (22) mengalahkan pejudo putri Inggris, Gemma Gibbons yang difavoritkan. Emas bagi Kayla itu menjadikannya juara judo Olimpiade pertama bagi AS selama 26 tahun terakhir.

Sebelumnya Kayla juga menjadi juara dunia judo putri pertama bagi AS setelah melakukannya tahun 2010.

Ketika berdiri di podium dan medali emas melilit lehernya, tangis Kayla seakan meledak. Ia mengaku seakan bercermin pada masa lalunya yang kelam, sebelum kemudian berjuang untuk bangkit dan mencapai prestasi puncak di arena multievent terbesar di bumi ini.

“Saya teringat masa lalu kehidupan saya, dan semua yang dikorbankan untuk berdiri di podium ini, serta semua yang saya lalu. Juga yang dilakukan keluarga saya untuk saya,” tutur atlet asal Massachussets ini dikutip Asiaone.com.

Kayla lahir dari keluarga yang akrab dengan olah raga banting membanting. Ia mengenal judo sejak usia enam tahun, berkat dorongan ibunya yang juga seorang atlet judo ternama di AS.

Dilatih Daniel Doyle, seorang pejudo yang juga sahabat keluarganya, Kayla justru mengawali lembaran masa kecilnya secara menyakitkan. Ia dilatih Daniel sejak usia delapan tahun di Middletown, Ohio.

Namun ketika berusia 13 tahun, Kayla justru mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari Daniel selama latihan.

Dan yang mengetikan, Kayla menuturkan, pelecehan seksual yang dilakukan Daniel kepada dirinya berlangsung sampai tiga tahun.

Perlakuan Daniel baru berhenti ketika berkenalan dengan Aaron Handy – teman satu sasana tempatnya berlatih. Aaron pula yang mendesak keluarga Kayla agar melaporkan perbuatan Daniel ke polisi.

Tetapi trauma tetap mengejar kehidupan Kayla bahkan sampai sekarang. Dan gores hitam dalam hidup itu mencoba dijadikan enerji untuk Kayla. Dengan bantuan keluarganya, Kayla diungsikan ke Boston yang jaraknya ratusan mil dari Ohio untuk menghapus ketakutan sekaligus menjaga semangat berlatih Kayla.

Pilihan keluarga memang yang terbaik. Kayla dititipkan kepada Jimmy Pedro – legenda hidup judo AS, yang mantan peraih medali perunggu dua kali. Dengan polesan Pedro, Kayla menemukan kembali kepercayaan diri dan bangkit dari keterpurukan untuk kembali menjadi manusia yang utuh.

“Kami mengasuhnya sejak ia berusia 16 tahun dan memberikan semua yang diperlukan untuk kembali hidup,” ujar Pedro dengan nada emosional, setelah menyaksikan muridnya meraih medali emas.

“Menjadikan Kayla seorang juara tidak sekadar melatihnya di dojo. Tetapi setiap hari kami harus menyediakan sarapan, makan siang dan makan malam, mendorongnya bangkit secara emosional dan psikis plus mengasah teknik berjudonya.

 Intinya semua cara dilakukan untuk menjadikan Kayla kembali, merupakan hubungan yang unik dan spesial,” urai Pedro.

Pedro sendiri merupakan juara dunia judo pertama bagi AS tahun 1999, dan Kayla melakukannya dua tahun lalu. Sekarang Kayla juga menyempurnakannya dengan medali emas di Olimpiade 2012.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved