Kemelut Terminal TOW
Organda Usulkan Purabaya- TOW Berbagi Bus Pantura
Itu dibuktikan dengan dikirimnya surat permintaan ke Dirjen Perhubungan Darat (Hubdar) Kementerian Perhubungan.
Penulis: Sudharma Adi | Editor: Suyanto
Itu dibuktikan dengan dikirimnya surat permintaan ke Dirjen Perhubungan Darat (Hubdar) Kementerian Perhubungan. Isinya meminta agar bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan AKDP di bagi, sebagian masuk Terminal Purabaya (Bungursasih), sebagian lagi pindah ke TOW.
Wakil Ketua DPD Organda Jatim, Firmansyah, mengungkapkan, pihaknya telah mengusulkan agar sebagian trayek bus yang ada di Purabaya dipindah ke TOW. Namun usulan ini tak ditanggapi DPRD dan Pemkot Surabaya. "Selain itu, mereka juga mengabaikan hasil survey YLPK Jatim yang menyebutkan 80 persen tak setuju dengan adanya perpindahan ini, karena akan menambah beban biaya transport yang tinggi. Sedangkan prinsip dari transportasi adalah aman, nyaman, murah & terjangkau, tidak dikotak-kotak seperti ini," paparnya kepada Surya, Rabu (16/5/2012).
Diabaikannya usulan itu lalu berujung dengan keputusan Dirjen Hubdar untuk memindah bus pantura ke TOW. Ini kemudian berdampak pada mogoknya sopir-sopir bus pantura, karena ternyata fasilitas TOW tak layak untuk menampung 553 unit bus. "Selain itu, kalau bus Pantura dipindahkan ke TOW, konsumenlah yang sangat dirugikan. Karena mereka harus turun di TOW dulu dan melanjutkan perjalanan ke Purabaya. Ini akan menambah waktu dan biaya lagi," tandasnya.
Maka dari itu, karena ingin meramaikan TOW, beberapa PO dari bus AKAP dan AKDP sepakat untuk memindah sebagian trayek di Purabaya ke TOW. Jadi kalau di Purabaya ada bus Surabaya-Malang, maka di TOW juga akan melayani hal serupa. "Demikian pula dengan bus AKDP jurusan Surabaya-Bojonegoro atau Surabaya Tuban, jika sebelumnya harus ke TOW, bisa juga masuk ke Purabaya," tegasnya.