Kecelakaan Pesawat

DVI: Pemeriksaan DNA Butuh Waktu Dua Minggu

Tim Disaster Victim Identification menyatakan bahwa butuh waktu minimal dua minggu untuk melakukan pemeriksaan tes DNA.

Editor: Heru Pramono
zoom-inlihat foto DVI: Pemeriksaan DNA Butuh Waktu Dua Minggu
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Kerabat korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di kawasan Gunung Salak, Jawa Barat, menunggu kepastian nasib korban di posko crisis center Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (10/5/2012)
SURYA Online,JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification  menyatakan bahwa butuh waktu minimal dua minggu untuk melakukan pemeriksaan tes DNA.

"Waktu pemeriksaan kalau lancar mungkin dengan pemeriksaam DNA butuh waktu minimal dua minggu," kata Direktur Eksekutif Komite Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia Kombes Pol Anton Castilani di bandara Halim Perdanakusumah Jakarta, Jumat.

Prinsip kerja DVI adalah mengembalikan seluruh bagian tubuh korban kepada pihak keluarga dengan membandingkan DNA, katanya.
"Kita bisa membandingkan DNA, prinsip kerja  DVI adalah akan mengembalikan seluruh bagian tubuh korban itu kepada pihak keluarga yang benar. Jadi tidak bisa memasukkan jasad korban sembarangan ke dalam peti untuk diserahkan ke keluarga korban," kata Anton.

Semua dilakukan secara ilmiah dan sesuai standar internasional. Satu persatu potongan-potongan akan dianalisis ke keluarga yang benar, katanya.

Serpihan pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang hilang kontak saat "demo flight" di atas Gunung Salak pada Rabu (9/5) banyak ditemukan di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
"Kalau dibandingkan serpihan yang ditemukan di Cidahu, Kabupaten Sukabumi, berdasarkan temuan tim SAR yang laporannya sampai kepada kami, lebih banyak di Desa Cipelang," kata Asep Safrijal, staf Tramtib Kecamatan Cijeruk yang sedang piket, Kamis siang.

Ia menjelaskan, serpihan tersebut tepatnya ditemukan di Kampung Loji, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 12.00 WIB.

Menurut dia, tim dari Basarnas dan berbagai tim evakuasi menempatkan personelnya di lapangan bola Desa Cipelang yang menjadi Posko evakuasi.

Asep Safrijal menambahkan, posisi serpihan pesawat tersebut berada di tebing curam di kawasan Gunung Salak.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved