Klenteng Tembus Laut
Penulis: Heru Pramono |
PONOROGO l SURYA Online- Selain Air Terjun Pletuk dan Sungai di Jambon, warga Ponorogo ternyata juga punya Klenteng yang tidak kalah eksotik. Air terjun yang masih perawan ini tercurah ke sendang (kedung) yang menurut warga tebus ke laut selatan.
Dibanding Air Terjun Pletuk dan Sungai di Jambon, Air Terjun Klenteng di Desa Tumpuk, Keca Sawoo, Ponorogo, ini lebih eksotik. Udara segar, pepohonan dan dedaunan nan hijau, bebatuan alam, dan panorama yang perawan, menjadi bagian air terjun alias coban setinggi sekitar 45 meter ini.
Lokasi coban ini strategis. Berada di perbatasan Ponorogo dan Trenggalek. Dari Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek, pengunjung berhenti di tikungan tajam di Desa Tumpuk (tikungan sebelum perbatasan Ponorogo - Trenggalek).
Dari tikungan itu ada jalan menurun tajam hingga ke jembatan. Di sini pengunjung harus memarkir kendaraan. Harus berjalan kaki sekitar 2 kilometer dari pemukiman warga. Ini karena tak ada akses jalan buat kendaraan. Adanya hanya jalan setapak.
Menyusuri sungai di bawah coban di lereng Pegunungan Bhayangkaki ini, pengunjung akan disuguhi landscape yang sangat menawan. Sekitar 200 meter menjelang air terjun, setelah melewati medan sungai bebatuan, pengunjung akan melintasi medan terjal di antara impitan bebatuan dan tebing tajam. Terakhir, ada terowongan batu sempit sedalam sekitar 10 meter yang harus dilalui. Celah ini hanya seukuran tubuh orang dewasa.
Setelah melalui semua rintangan, pengunjung baru disuguhi coban yang indah. Pada ujung bawah air terjun terdapat sendang yang airnya terlihat hijau. Warga sekitar menyebutnya sebagai kedung.
Menurut Katelin (40), warga sekitar, air di kedung itu sangat dalam. "Sampai kini belum ada orang yang berani berenang di situ. Orangtua kami percaya bahwa lubuk di bawah coban itu tembusan ke laut selatan,” tuturnya, Sabtu (28/5).
Yuyun (25), gadis yang penasaran setelah mendengar kisah Coban Klenteng, menyatakan, "Ini benar-benar luar biasa. Sangat cantik pemandanganya. Air terjunnya tinggi dan dikelilingi pesona pemandangan tebing, jurang, dan pohon hutan yang hijau. Sepertinya ini air terjun paling indah di antara air terjun lainnya di Ponorogo,” paparnya.
Meski tidak mungkin memanjakan diri dengan berendam di bawah guyuran air terjun, pengunjung dapat bermandi di lokasi anak sungai yang mengalir di bawah air terjun. Selain itu, ada sebuah air terjun kecil (anakan) yang berlokasi di dekat lokasi utama.
Kepala Desa Tumpuk Sujito (42) berharap air terjun ini dikelola Dinas Pariwisata Pemkab Ponorogo. "Setahu saya, belum ada petugas dari Dinas Pariwisata yang menyaksikan indahnya air terjun ini," tuturnya.
Camat Sawoo Heru Budi Santoso menyatakan, di wilayah kerjanya ada dua tempat wisata yang masih perawan, karena belum tersentuh Pemkab Ponorogo. Kedua lokasi itu adalah air terjun di Desa Temon dan di Desa Tumpuk.
Kondisi perekonomian warga Tumpuk, kata Heru, masih memprihatinkan. Pengembangan air terjun ini sebagai lokasi wisata pasti akan mendongkrak pendapatan warga.
"Air terjun ini sangat eksotik. Pasti akan ada banyak wisatawan yang mengunjunginya. Kami yakin kalau disentuh akan besar seperti Telaga Ngebel," tandasnya. wan