Polisi Periksa Dua Bocah yang 'Diculik' Wewe Gombel

Sidoarjo - Surya- Dua bocah perempuan asal Dusun Pandean RT 5/RW 2, Desa Jati Alun-alun, Kecamatan Prambon akhirnya ditemukan setelah dilaporkan menghilang dari rumahnya, Kamis (7/10) lalu. Dyah Rona Fentika, 9, dan Siti Nurhalimah, 9, ditemukan tertidur di bekas kandang kambing, di desa setempat, Jumat (8/10). Meski kembalinya kedua bocah itu menggembirakan hati orangtua mereka, tetap saja masih tersisa misteri. Ketika ditanya kemana saja mereka semalaman, keduanya mengaku bermalam di sebuah rumah mewah. “Saya tidur bersama Dyah di sebuah kamar rumah mewah,” ucap Nurhalimah mengawali ceritanya, Jumat (8/10). Bocah kelas tiga SDN Jati Alun-alun ini lalu bercerita, awalnya dia didatangi seorang pria. Sayangnya Nurhalimah tidak mampu memberikan gambaran sosok pria itu. Ia hanya bercerita diajak berlari-lari di areal pematang sawah. “Lalu saya diajak ke rumahnya. Sampai di sana, Dyah juga ada di situ,” katanya lalu terdiam beberapa saat. Kedua bocah ini lalu serasa tidur dalam kamar di rumah mewah itu. Lain lagi dengan Dyah. Sebelum bermalam di rumah mewah itu, siswa kelas 3 SDN Jati Alun-alun mengaku diajak seorang perempuan bermain ke sebuah tempat di kawasan Mojosari, Mojokerto. “Tempatnya ramai sekali,” kata Dyah. Perempuan yang digambarkan berambut sebahu itu juga memberi Dyah beberapa buah permen. Gula-gula itu diterima, tetapi tidak dimakan. “Saya takut,” kata putri pasangan Supriyadi dan Ny Siti Maisari ini. Sayangnya dua bocah ini tak banyak menggambarkan suasana kamar rumah mewah tersebut. Keduanya hanya mengingat mereka tidur di ranjang dengan kasur dan bantal empuk. Supriyadi, bapak Dyah mengatakan, anaknya tidak banyak mengingat kejadian yang dialaminya, Kamis (7/10) malam lalu. Tidur dalam kamar rumah mewah diduga hanya semacam halusinasi kedua bocah itu. Namun, urutan cerita yang dirangkai belum dapat menjelaskan seluruh kisah raibnya kedua bocah itu. Sebab, ternyata keduanya justru ditemukan tidur dalam tumpukan kayu bakar kering dekat bekas kandang kambing milik Furkan, Jumat (8/10) pukul 08.00 WIB, oleh warga setempat. Lokasinya berada tak jauh dari rumah keduanya. “Saya kaget kok mereka tidur di situ,” kata Ny Sumarlik, 40, yang rumahnya berdekatan dengan bekas kandang itu. Melihat itu, Ny Sumarlik sontak memberitahu tetangga lainnya. Maklum kedua bocah itu sempat dilaporkan menghilang ke Polsek Prambon, Kamis (7/10) malam. Warga pun berdatangan menuju bekas kandang kambing tersebut. Di antara warga lalu membangunkan dua bocah perempuan ini dan mengajak pulang ke rumah masing-masing. Keduanya lalu menceritakan pengalaman mereka diajak bermain dan tidur dalam sebuah rumah mewah. Kedua bocah itu sempat menggemparkan seisi Dusun Pandean karena diketahui tidak pulang setelah berhujan-hujan, Kamis (7/10) pukul 16.00 WIB. Keluarga dua bocah ini pun cemas. Maklum banyak kabar yang memberitakan kejadian penculikan anak-anak. “Makanya kami melalui perangkat desa melapor polisi,” beber Supriyadi, ayah Dyah. Selain melapor polisi, warga setempat berupaya mencari kedua bocah itu. Di antara warga menduga keduanya dibawa lari wewe gombel, makhluk halus yang menurut kepercayaan setempat suka menculik bocah. Tak heran, seisi kampung ramai-ramai mencarinya hingga dini hari. Selain membawa obor, warga juga membawa kentongan mencari ke semua sudut kampung. “Biar (wewe gombel) yang bawa anak-anak itu takut dan melepasnya,” kata seorang warga. Meski telah menyusuri semua sudut kampung, kedua bocah ini tak juga ditemukan. Hingga Subuh pencarian dilakukan, namun tanpa hasil. Warga pun gempar begitu mendengar kabar kedua bocah itu ditemukan tertidur di atas tumpukan kayu dekat bekas kandang kambing. Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Ernesto Saiser menyatakan, kedua bocah itu diduga kecapekan hingga tidak sadar telah tidur dalam tumpukan kayu. Polisi yang sudah menerima laporan kedua bocah itu sempat menghilang, telah memeriksa keduanya. “Berdasarkan pemeriksaan dokter, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau lainnya,” tandasnya. Ernesto menegaskan tidak ada unsur penculikan dalam kejadian tersebut. Menurutnya, orangtua kedua bocah itu melapor karena ketakutan maraknya berita penculikan anak akhir-akhir ini. Dia menegaskan, barang berharga dua bocah itu juga tetap utuh. Saat ditemukan warga, keduanya masih mengenakan anting di telinganya.nain
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved