Usaha Kulit Pangsit dan Mi Achmad Taufik
Bangga Jadi Bos Diri Sendiri
Berawal dari kebosanan menjadi pegawai di sebuah pabrik, Acmad Taufik, 26, lebih memilih untuk membuka usaha sendiri. Ia beserta istrinya Khusnul, 25, akhirnya memiliki inisiatif membuka usaha membuat kulit pangsit dan mi.
Keinginan Achmad Taufik membuka usaha sendiri begitu kuat. Dengan persetujuan istrinya, Khusnul, 25, Taufik berencana membuka usaha pembuatan kulit pangsit dan mi. Sebagai modal awal, mereka menjual motor untuk memperoleh modal.
“Waktu itu tahun 2007. Modal Rp 5 juta memang dari menjual motor. Kami tidak ingin berutang, apalagi sampai lewat bank. Kami sudah yakin dan mantap akan membuka usaha kulit pangsit”, ungkap Khusnul.
Awal menjalankan usaha memang terasa berat. Terutama dalam hal pemasaran. Lebih-lebih ketika produk yang dipromosikan ditolak konsumen karena produk itu bermerek baru, kulit pangsit dan mi merek 99. Namun berkat kegigihannya, usaha kulit pangsit dan mi yang ia dirikan tahun 2007 tetap eksis.
“Selama ini usaha kami tetap berjalan karena dalam proses pembuatannya, kami tidak menggunakan bahan berbahaya seperti borax atau formalin. Intinya kami menggunakan bahan-bahan yang alami sesuai standars kesehatan,” ujar Khusnul.
Sehari-hari, Taufik mampu membuat pesanan kulit pangsit hingga 265 kg. Lembaran kulit pangsit yang sudah dikemas dipasarkan pada pelanggan tetap yang sudah menanti. Beberapa di antaranya pedagang pasar di Pasar Singosari, Pasar Besar Kota Malang, dan Pasar Tawangmangu di Lowokwaru. Tak heran jika keuntungan yang ia dapat dalam seminggu bisa mencapai Rp 750.000.
Terkait produksi, Khusnul menyebut bahan utama membuat kulit pangsit adalah tepung terigu. Setiap hari, bersama suaminya, Taufik, dan empat karyawannya, Khusnul mulai membuat kulit pangsit hingga dalam bentuk kemasan mulai pukul 03.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Sementara kulit pangsit yang dipasarkan ke pedagang pasar adalah bikinan hari sebelumnya. Dengan demikian produksi terus bergulir.
Khusnul menuturkan ada beberapa langkah dalam membuat kulit pangsit. Pertama, membuat kulit pangsit dengan mencampur bahan tepung terigu dan beberapa bumbu ke dalam Loyang. Lantas ditambah air secukupnya dan diaduk hingga semua bahan menyatu menjadi adonan.
Setelah itu adonan digiling dalam mixer hingga lembut, lantas dipotong sesuai ukuran. Kemudian kulit pangsit itu dikemas dalam plastik ukuran 5 kg.
Cerita Khusnul, sebenarnya produk kulit pangsitnya pernah dipasarkan hingga ke Pasar Lawang. Namun, akibat terkendala waktu dan kapasitas produksi, para langganan yang ada di Pasar Lawang itu terpaksa ia tinggalkan.
“Kami memang belum bisa memenuhi semua permintaan pasar,” ujarnya. nst45
Berita Terkait