Balita Kembar Siam Berhasil Dipisahkan Setelah Proses Operasi Selama 55 Jam

Balita kembar siam langka berusia 2 tahun berhasil dipisahkan di rumah sakit di London.

Editor: Adrianus Adhi
dailymail.co.uk
Safa & Marwa proses pemulihan pasca operasi 

Surya.co.id - Balita bernama Safa dan Marwa, yang berusia 2 tahun dengan kondisi kembar siam langka telah berhasil dipisahkan di sebuah rumah sakit Great Ormound Street di London. Dalam serangkaian operasi yang memakan waktu total 55 jam. Lebih dari 100 staff rumah sakit terlibat dalam proses operasi tersebut. 

Dua balita yang berasal dari Pakistan Utara itu telah selesai menjalani operasi tersebut pada bulan Februari, dipulangkan dari rumah sakit pada tanggal1 Juli dan menjalani proses pemulihan di London bersama ibu mereka, Mohammad Sada, yang merupakan kakeknya, dan seorang paman. Kedua orang tua balita tersebut berencana akan kembali ke kampung halaman pada tahun 2020 setelah semua proses pemulihan selesai.

Operasi tersebut merupakan uluran tangan seorang pengusaha di Pakistan yang bernama Murthaza Lakhani.

Zainab Bibi, yang merupakan ibunda dari balita tersebut mengatakan, "Kami berhutang budi kepada rumah sakit dan kepada seluruh staf yang terlibat dan kami ingin mengucapkan terima kasih atas semua yang telah mereka lakukan." 

Craniopagus, istilah untuk kembar siam dempet pada bagian kepala - merupakan istilah untuk kembar siam dimana posisi letak kepala yang saling menempel. Terjadi ketika satu sel telur membelah secara sempurna dan masing-masing berkembang sehingga terdapat dua badan utuh, dua pasang tangan dan kaki utuh, dan dua kepala utuh. Namun, pada saat pembentukan jaringan otak prosencefalon saling bersinggungan sehingga dua otak yang terbentuk akan diselimuti oleh dua tulang tengkorak lengkap dengan kulit menyatu.

Hal ini sangat jarang terjadi adanya Hanya terjadi tidak lebih dari 7% kembar siam dengan kondisi seperti ini dalam setiap 2,5 juta kelahiran, dan sebagian besar tidak bertahan lebih dari satu hari. Proses pemisahan hanya dilaporkan sekitar 60 kali sejak adanya upaya pertama pada tahun 1952.

Proses operasi si kembar Safa & Marwa
Proses operasi si kembar Safa & Marwa (dailymail.co.uk)

Tim bedah di Great Ormond Street, yang dipimpin oleh ahli bedah saraf bernama Noor ul Owase Jeelani dan ahli bedah plastik, Profesor David Dunaway, sebelumnya telah melakukan prosedur dua kali sebelumnya, pada tahun 2006 dan 2011.

Mereka mengatakan bahwa kasus Safa dan Marwa adalah yang paling kompleks. Untuk mempersiapkan prosedur tersebut, tim ahli bedah harus membuat model bentuk kepala mereka menggunakan virtual reality dan membuat replika 3D.

Selama proses operasi 15 jam pertama pada Oktober lalu, mereka memisahkan otak dan arteri. Dalam operasi kedua, sebulan kemudian, mereka memisahkan pembuluh darah. Pada saat proses tersebut berlangsung keduanya sempat berdarah-darah, lalu detak jantung Marwa sempat menurun dan dokter khawatir mereka akan kehilangan Marwa.

Safa & Marwa: kembar siam craniopagus
Safa & Marwa: kembar siam craniopagus (dailymail.co.uk)

Sebagai akibat dari komplikasi tersebut, tim dokter memberinya urat nadi utama yang dibagikan si kembar. Tetapi ini dapat membuat Safa menderita stroke kurang dari 12 jam kemudian. Ahli bedah Mr Jeelani mengatakan bahwa ia takut hal yang terburuk terjadi.

"Saya pikir, Safa sudah mati." ujarnya kepada BBC, dan menceritakan bagaimana ia jatuh pingsan di lantai dapurnya dan mulai menangis. "Istri saya belum pernah melihat saya seperti itu sebelumnya."

Pada bulan Januari, para ahli bedah memasukkan sebuah kantung untuk meregangkan kulit mereka, dan pada bulan berikutnya, dalam operasi besar terakhir, para gadis dipisahkan dalam prosedur tersebut dan tim membentuk tengkorak baru dengan menggunakan tulang dari gadis itu sendiri.

Safa & Marwa proses pemulihan pasca operasi
Safa & Marwa proses pemulihan pasca operasi (dailymail.co.uk)

Si kembar saat ini sedang menjalani fisioterapi. Mr Jeelani dan Profesor Dunaway menyatakan dalam pernyataannya, "Kami senang kami dapat membantu Safa dan Marwa dan juga keluarga mereka. Ini merupakan perjalanan yang panjang dan kompleks bagi mereka, dan bagi tim klinis yang merawat mereka."

Atas izin Tuhan, akhirnya kedua balita kembar ini dapat pulih kembali dan melanjutkan hidup mereka yang baru.

Penulis: Ika Putri

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved